RADARSEMARANG.COM, Kendal —Pembangunan kembali Taman Pendopo Bahurekso menuai kritik masyarakat. Pemkab dinilai buang buang anggaran. Terlebih kondisinya masih pandemi Covid-19. Apalagi, pembenahan taman tersebut belum ada satu tahun.
Menurut, Awan, 30, salah seorang warga, akan lebih baik anggaran digunakan untuk perbaikan atau perawatan jalan terlebih dahulu.
“Sebab tak sedikit jalan di Kendal yang masih rusak, tahun ini terkendala pembangunannya karena adanya Covid-19. Yakni anggaran dialihkan untuk penanganan kasus korona,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, Taman Bahurekso sebenarnya masih terlihat bagus. Sehingga tidak perlu direnovasi. “Cukup disirami, diberi pupuk dan dipotong rumput dan dahannya yang sudah tinggi. Sehingga tanaman bisa tambah bagus. Tidak perlu perawatan sampai menghabiskan anggaran hingga ratusan juta,” imbuhnya.
Ia berharap kepada bupati melakukan evaluasi terhadap pekerjaan rehab Taman Bahurekso tersebut. Jika memang tidak diperlukan, harus segera dihentikan. “Anggarannya mending untuk lainnya,” tandasnya.
Kabag Umum Setda Kendal Fran Ardiansyah mengatakan, renovasi Taman Bahurekso ini dilakukan untuk mempercantik tampilan lingkungan Setda Kendal.
“Selain itu peremajaan tanaman yang ada. Sebab sudah ada yang memang harus diganti karena usia yang sudah tua dan tidak produktif,” tuturnya kemarin (19/8/2020).
Dengan renovasi Taman Bahurekso, tanaman yang mengelilingi taman yang baru saja selesai di taman dicabuti. “Ini adalah kelanjutan perencanaan tahun lalu. Kami tinggal melaksanakan saja,” akunya.
Renovasi taman ini dianggarkan cukup banyak. Yakni sebesar Rp 191,9 juta dari pagu anggaran Rp 200 juta. Dikerjakan oleh CV Nafta Putra. Waktu pengerjaan 75 hari.
Bagian tengah nanti akan dikonsep dengan tanaman warna warni yang disusun seperti bunga teratai. Sedangkan bagian tengah taman akan dihias dengan batu sikat panca warna. Sedangkan jenis tanamannya bayam hijau, bayam merah, samber lilin, akalipa kuning, akalipa brokoli dan aurelia ungu. “Tanaman-tanaman itu akan ditata, sehingga bisa bentuk teratai warna warni,” tambahnya. (bud/zal/bas)
