RADARSEMARANG.COM, Kendal – Banyak potensi penyalahgunaan fasilitas umum menjadi lapak para pedagang di Pasar Pagi Kaliwungu. Terutama lahan parkir dan pintu masuk pasar.
Demikian dikatakan PLt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Cicik Sulastri saat meninjau Pasar Pagi Kaliwungu. Ia meminta kepada Kepala Pasar Pagi Kaliwungu untuk tegas.
Sebab Kalau tidak tegas, maka akan jadi lapak-lapak liar. “Kasihan pedagang yang sudah sewa lapak secara resmi kepada pemerintah,” tuturnya, kemarin (7/7/2020).
Beberapa potensi tumbuh lapak liar diantaranya pintu masuk. Desain bangunan Pasar Pagi Kaliwungu ada lima pintu utama untuk keluar masuk pasar. Dengan lebar kurang lebih 4-5 meter menurutnya beberapa yang terjadi di pasar rakyat dijadikan lapak oleh pedagang-pedagang luar. Hal itu selain memperburuk pemandangan juga menyulitkan pengunjung untuk keluar masuk.
Selain itu banyak lahan parkir. Pasar Pagi Kaliwungu memiliki tiga lahan parkir. Dua diantaranya luas. Hal ini jika tidak diantisipasi maka akan dijadikan lapak permanen. Bahkan mereka akan mendirikan kios-kios di lahan parkir. “Para penjaga pasar harus muter. Jangan sampai lahan parkir digunakan untuk berdagang. Jualan harus tetap berada di dalam pasar,” tandasnya.
Selain potensi penyalahgunaan lahan parkir untuk lapak. Ia juga menyoroti jalan di bagian los pedagang yang cukup lebar. Dengan jalan yang lebar, menurutnya berpotensi untuk menjadi pelebaran lapak dengan menaruh barang dagangannya di jalan.
Makanya ia meminta kepada para pedagang agar ada kesepakatan jangan ada yang menggunakan jalan dan fasum lainnya untuk berjualan. Yakni sebelum mereka menempati bangunan Pasar Pagi Kaliwungu yang baru selesai dibangun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiono mengatakan bahwa untuk penempatan pedagang, saat ini masih dalam tahap pembahasan. Yakni kesepakatan tempat dan biaya sewa yang harus mereka gunakan.“Saat ini kami masih menghitung besar biaya sewa lapak ataupun kios. Tentu tidak sama biaya sewa yang harus dibayar antara pedagang dengan pedagang baru,” tandasnya. (bud/bas)