RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pantai Cahaya milik PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) sudah beroperasi. Hari pertama buka kemarin, masih sepi pengunjung. Pengelola objek wisata pantai yang khas dengan atraksi Lumba-lumbanya ini telah menerapkan protokol kesehatan.
Pantauan koran ini, wisata yang terletak di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari mewajibkan semua pengunjung mengenakan masker. Pihak pengelola juga melakukan tes suhu badan di pintu masuk.
Ketua Tim Tanggap Covid 19 Pantai Cahaya Musyafa mengatakan, pengunjung masih sedikit. Pihaknya mengaku akan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. “Mungkin orang masih takut keluar rumah atau belum banyak yang tahu kalau Pantai Cahaya sudah buka kembali,” katanya.
Di dalam arena wisata dan juga wahana wisata sudah disediakan kran cuci tangan lengkap dengan sabun. Tempat duduk juga sudah diatur jaraknya seperti di arena pertujukan lumba-lumba dan satwa serta beberpa gazebo lesehan.
“Kami menerapkan dengan ketat protokol kesehatan. Selain itu kami juga sudah melakukan simulasi jika ada pengunjung yang terpapar Covid-19. Kami ada posko kesehatan dan juga petugasnya yang lengkap dengan APD nya, juga ambulans jika ada pengunjung yang dikhawatirkan terjadi sakit,” ujar Musyafa.
Setiap empat jam sekali, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat seperti musala, tribun lumba-lumba dan juga arena bermain. “Kami melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat agar pengunjung merasa nyaman dan memastikan tempat kami steril,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Operasional PT WSI pengelola pantai cahaya Muhammad Iqbal menjelaskan, meski sudah dibuka namun belum seluruhnya. Seperti kolam renang masih tutup. Karena masa pandemi dan kondisi Kabupaten Kendal masih zona merah.
Harga Tanda masuk (HTM) sebesar Rp 25.000 untuk wisata pagi dan siang. Bagi pengunjung yang ingin menikmati sunset dikenakan Rp 10.000 berlaku dari Pukul 16.00 WIB. “Kami harus memastikan pengunjung dalam kondisi aman dan nyaman. Untuk wahana kolam renang dan permainan air kami belum buka karena rentan di masa pandemi ini,” ujar Iqbal. (bud/zal/bas)
