RADARSEMARANG.COM, Kendal – Ratusan penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Kalibodri dari Pelabuhan Kumai (Kalimantan Tengah) tiba di Pelabuhan Kendal. Mereka mulai melakukan mudik karena Lebaran kemarin tak bisa kembali ke kampung halaman.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, sedikitnya ada 136 penumpang tiba di Pelabuhan Kendal. Penumpang terdiri dari 132 dewasa dan empat orang anak-anak. Rata-rata penumpang adalah perantau yang bekerja di Kalimantan Tengah. Mereka sengaja pulang ke kampung halaman karena lebaran tak bisa bertemu keluarga.
Meski bisa pulang, para penumpang itu mengaku harus merogoh kocek cukup dalam. Pasalnya selain harus membeli tiket kapal, setiap penumpang harus bisa menunjukkan surat keterangan sehat dan surat keterangan dari laboratorium yang menyatakan hasil rapid test non reaktif.
SK non reaktif dalam rapid test tersebut menjadi syarat utama untuk calon penumpang dapat membeli tiket dan masuk kapal. “Tanpa ada surat keterangan sehat dan non reaktif, tidak bisa masuk kapal,” kata Suparman, warga asal KabupatenTemanggung.
Untuk rapid test sendiri, ia mengaku harus membayar Rp 400 ribu. Sementara ia mudik bersama istri dan dua anaknya. “Jadi sudah Rp 1,6 juta untuk rapid test,” katanya, kemarin (14/6/2020)
Ia mengaku memang tujuan pulang ke kampung halaman untuk mudik lantaran lebaran lalu tidak bisa mudik. “Palingan nanti balik ke Kalimantan setelah Idul Adha,” tandasnya.
Hal senada dikatakan Jasman, warga Kabupaten Wonosobo. Ia mengaku baru bisa mudik setelah ada pemberlakukan new normal. “Lebaran lalu sudah sempat mau beli tiket pulang, tapi ternyata tidak ada penjualan tiket untuk penumpang sama sekali,” tambahnya.
Semantara petugas UPTD Pelabuhan Kendal juga memperketat kedatangan penumpang. Para penumpang diminta untuk menunjukkan hasil rapid test. Mereka juga suhu tubuh menggunakan termometer digital.
Kepala UPTD Pelabuhan Kendal Andi Rahmat mengatakan, penumpang yang diangkut KMP Kalibodri juga sudah menjalani pemeriksaan saat hendak masuk kapal di pelabuhan Kumai. “Bahkan penumpang harus membawa surat keterangan sehat dan rapid tes, jika tidak ada maka penumpang dilarang naik kapal,” katanya.
Dikatakan Andi, penumpang sudah mulai banyak dari Kumai mengingat, angkutan umum baru dibuka sehingga saat lebaran lalu tidak bisa mudik, mereka memanfaatkan saat ini untuk bisa pulang ke kampung halamannya.“Banyaknya penumpang ini sudah dua kali pengangkutan ini. Pertama pasa Jumat (12/6/2020) ada 119 penumpang dan hari ini (kemarin, Red) ada 136 penumpang,” tandasnya.
Yulianto, Agen KMP Kalibodri mengaku memang tidak bisa mengangkut banyak penumpang. Hal itu lantaran pemberlakuan new normal, penumpang harus dibatasi. Yakni maksimal 50 persen jumlah kursin penumpamg. “KMP Kalibodri ini total ada 400 kursi, jadi kami hanya bisa mengangkut maksimal 200’pempamgbsak,” paparnya.
Ia memperkirakan jumlah penumpang dari Pelabuhan Kumai dengan tujuan Kendal dan pelabuhan di Jawa Tengah akan terus meningkat, seiring dibukanya angkutan umum. (bud/bas)