RADARSEMARANG.COM, Kendal – KMP Kalibodri Tujuan Kendal-Kumai (Kalimantan Tengah) akan kembali beroperasi. Pengangkutan tersebut setelah ada pemberlakuan new normal, dimana angkutan umum sudah diperbolehkan beroperasi.
Meski sudah bisa mengangkut penumpang, pihak pengelola pelabuhan tetap akan memberlakukan protokol kesehatan. Dimana setiap penumpang wajib menunjukkan hasil rapid test dari klinik maupun rumah sakit. “Jika hasilnya non reaktif, maka kami diperbolehkan untuk naik naik kapal. Sebaliknya jika reaktif, maka akan minta untuk pulang,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Kendal, Andi Rahmat (10/6/2020).
Perihal prosedur rapid test diakuinya pihak di Kantor Pelabuhan telah disediakan. Tapi calon penumpang bisa juga melakukan rapid test klinik maupun rumah sakit tempat tinggalnya. “Yang kami butuhkan adalah surat keterangan sehat dan non reaktif saat dilakukan rapid test,” jelasnya.
Cara ini ditempuh sebagai antisipasi penyebaran dan penularan Covid-19 dan penerapan new normal. “Seperti sekarang ini, kami tidak mengangkut penumpang. Hanya membawa kendaraan berikut supir dan kernet. Maka sopir dan kernet wajib pemeriksaan sebelum naik kapal dengan rapid test,” jelasnya.
Selain wajib rapid test, prosedur lainnya juga wajib dipatuhi penumpang seperti mengenakan masker dan jaga jarak (physical distancing). Selain itu pihaknya juga akan membatasi kapasitas penumpang yakni hanya separuh saja.
“Jika KMP Kalibodri biasanya mengangkut hingga 400 orang, nanti akan dibatasi maksimal 200 penumpang saja. Hal itu lantaran harus ada ruang untuk jaga jarak antar penumpang satu dengan lainnya,” tandasnya.
Pemberangkatan KMP Kalibodri kemarin hanya membawa kendaraan saja. Terdiri dari kendaraan kecil dua unit, truk sedang tujuh unit, truk besar sembilan unit dan truk ringan satu unit. “Sepi penumpang, selama pandemi ini memang kami hanya melayani untuk pengangkutan barang dan kendaraan saja,” kata Direktur CV Karya Bersama, Yulianto sebagai agen KMP Kalibodri.
Dengan pemberlakuan new normal nantinya, ia berharap mulai ada lagi penumpang yang bisa masuk. “kami tetap berharap saat mulai angkut penumpang orang, protokol kesehatan tetap dijaga seperti tetap pakai masker dan jaga jarak saat di kapal selama perjalanan,” imbuhnya. (bud/bas)
