24 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Penerapan Protokol Kesehatan Masih Setengah Hati

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Kesiapan Tim Satgas Covid-19 Kendal untuk memulai tatanan kehidupan baru atau new normal belum terlihat. Hal itu masih terlihat dalam penataan pasar sebagai tempat yang rentan penularan virus Korona masih semrawut.

Pantauan RADARSEMARANG.COM ini di Pasar Gladak, Kaliwungu masih nampak berjubel pengunjung dan pedagang yang terkesan dibiarkan. Bahkan jarak antar pedagang masih belum diatur untuk menjaga jarak. Selain itu masih banyak pedagang dan pengunjung yang belum mengenakan masker.

Salah seorang pedagang, Puji Lestari mengakui jika memang belum ada pengaturan jarak yang diatur oleh Dinas Perdagangan maupun petugas pasar. Sehingga nampak pedagang berjubel. “Untuk masker, sebagian sudah mulai menggunakan tapi banyak yang belum,” katanya, kemarin (9/6/2020).

Begitupun fasilitas tempat cuci tangan juga belum disediakan oleh petugas pasar. Sehingga para pedagang harus membawa hand sanitizer sendiri.

Terlebih dengan tutupnya Pasar Mangkang, Semarang yang tutup diakuinya banyak pedagangnya berbondong-bondong berjualan disisi depan pasar. “Khawatir juga, sebab disana banyak ditemukan pedagang yang sudah positif,” tuturnya disela Rapid Test yang digelar Tim Gugus Tugas Covid-19 di Pasar setempat.

Ia berharap ada ketegasan dari Dinas Perdagangan ataupun petugas pasar untuk mengatur pasar. Selain itu, melarang pedagang dari Pasar Mangkang untuk berjualan di Pasar Gladak. Hal senada dikatakan Lazimah, pedagang lainnya. Ia menambahkan Rapid Test seperti ini sedianya diberlakukan kepada semua pedagang. “Jangan cuma sampling. Tapi semua jadi bisa ketahuan mana yang reaktif dan non reaktif,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Petugas Pasar Gladak Djuli Triyanto mengaku jika memang kesulitan untuk mengatur jarak antar pedagang maupun jarak pengunjung yang masuk pasar. “Sebab hanya ada empat petugas saja, itupun harus mengawasi dua tempat Pasar Gladak dan Pasar yang didepan Pasar Gladak,” timpalnya.

Perihal tempat cuci tangan, petugas pasar sudah menyediakannya. Tapi hanya satu tempat saja. “Tempat cuci tangan kami sediakan di pintu masuk. Kami kesulitan memasang karena tidak ada pipa dan kran,” akunya.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Budi Mulyono mengatakan sejauh ini di Kendal ada delapan orang yang positif. Bertambah tujuh dari sebelumnya hanya satu orang. Tujuh tersebut berasal dari kluster pasar rakyat yang dilakukan Pemkot Semarang di Pasar Kobong dan Pasar Mangkang.

“Yakni orang Kendal yang berjualan di Pasar Mangkang positif Covid-19 ada empat orang. Dan Pasar Kobong satu orang. Mereka semua saat ini dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kendal,” tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay positif dari kluster pasar tradisional merupakan hasil swab yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Semarang. “Karena warga Kabupaten Kendal kemudian yang bersangkutan dijemput dan menjalani isolasi di rumah sakit darurat covid 19 Kendal,” imbuhnya.

Sementara itu kordinator pencegahan tim gugus tugas penanganan covid 19 Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, maraknya kasus positf corona dari kluster pasar tradisional ini membuat tim gugus menjadi perhatian khusus. “Pasalnya warga masih tidak memperhatikan protokol kesehatan saat berada di tempat keramaian seperti pasar,” katanya.

Banyak dari mereka yang tidak memakai masker, tidak mengatur jarak sehingga penularan di pasar tradisional lebih cepat. Sebagai langkah pencegahan tim gugus bersama dinas kesehatan melakukan pemeriksaan darah atau rapid tes di sejumlah pasar tradisional untuk memeriksa pedagang dan pembeli.

“Rapid tes di Pasar Gladak Kaliwungu mengambil sampel darah 60 orang yakni pedagang dan pembeli. Pedagang yang diambil sampel darahnya adalah mereka yang mempunyai riwayat kontak dengan pedagang luar daerah khususnya daerah yang masuk zona merah,” pungkas Wahyu. (bud/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya