25 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Penerima BLT Jangan Sampai Tumpang Tindih

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Bupati Kendal, Mirna Annisa meminta agar Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk lebih teliti. Yakni dalam hal penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat supaya tidak terjadi tumpang tindih alias penerima ganda.

Bupati Mirna menjelaskan jika BLT untuk warga terdampak selama pandemi Virus Korona ini tidak hanya dikucurkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saja. Tapi juga ada dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, bahkan hingga pemerintah desa melalui Dana Desa (DD). Selain itu juga dari Korlantas Polri dan sebagainya.

Bantuan ini memang dikhususkan kepada keluarga kurang mampu yang terkena dampak pandemi Virus Korona. Terutama mereka yang kehilangan pekerjaan, pendapatannya kurang dan tidak mencukupi. Bantuan dikucurkan agar warga tetap di rumah dan tidak keluar untuk memutus penularan Covid-19.

“Makanya, saya berpesan agar jangan sampai satu keluarga menerima lebih dari satu bantuan. Jangan sampai sudah menerima BLT dari Pemkab Kendal, tapi ternyata masih menerima dari Pemerintah Pusat, Desa dan lainnya,” kata Mirna disela Peresmian Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Kendal, Kamis (30/4/2020).

Jika sampai ada warga yang menerima ganda, maka Mirna meminta agar salah satunya dicoret. Konsekuensinya tentu saja agar bantuan yang diterima dikembalikan. “Saya berharap BLT yang diberikan nanti bisa betul-betul tepat sasaran,” tuturnya.

Mirna menegaskan jika saat ini Tim Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan pendataan bersama-sama pemerintah desa. Ia meminta masyarakat untuk ikut mengawasinya. Jika ada satu warga yang menerima lebih dari satu BLT maka agar segera dilaporkan.

Perihal peresmian RS Darurat Covid-19 Kendal, Mirna  menyebutkan jika  total tenaga medis yang akan bertugas di RS  tersebut berjumlah 293 tenaga kesehatan. Terdiri dari 20 perawat orang, 78 dokter , sembilan farmasi , delapan sanitarian, 28 Nutrisionis, sembilan asisten apoteker, 92 Bidan, 42 Atml/Lab, tiga Radiografer, empat Rekam Medis.

Nantinya tenaga kesehatan yang bertugas masih diperbolehkan untuk pulang setiap hari. Tapi setiap 10 hari tenaga medis akan dilakukan Rapid Test. RS Darurat Covid-19 Kendal ini hanya digunakan untuk menangani pasien yang gejalanya ringan saja.

“Dalam arti tidak ada penyakit bawaan, atau gejalanya masih ringan. Jika sudah berat maka akan kami rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendal, karena peralatan medis dan obat-obatan lebih lengkap. Sehingga jika akan diambil tindakan medis bisa langsung dilakukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay. (bud/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya