RADARSEMARANG.COM, Kendal – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Kendal (Lapas Bleder) menargetkan bisa mencukupi kebutuhan telur di seluruh lapas yang ada di Jateng. Yakni dengan meningkatkan produktivitas ternak ayam petelur hingga 12.000 ekor.
Demikian dikatakan Kepala Lapas Terbuka Kendal, Rusdedy disela Peresmian Kandang Ayam Petelur Pembinaan Kemandirian Lapas Produktif Kendal. Tahap pertama, pihaknya telah mendatangkan 2.000 ekor ayam petelur yang akan mengisi kandang-kandang tersebut.
“Jika dari 2.000 ekor ayam petelur ini berhasil, maka akan kami menambah 10.000 ekor ayam. Sehingga kebutuhan telur di semua lapas di Jateng bisa kami cukupi, tanpa harus membeli dari luar,” katanya, kemarin (27/4/2020).
Dikatakannya, jika uji coba ayam petelur telah dilaksanakan sejak dibukanya Lapas Terbuka Kendal. Yakni sebanyak 460 ekor. Dari jumlah tersebut perhari, Lapas bisa menghasilkan 17-18 kilogram telur perhari. “Hasilnya biasa kami jual kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan,” katanya.
Dengan penambahan 2.000 ekor ayam petelur, menurutnya paling tidak bisa memenuhi kebutuhan telur di Lapas di Karesidenan Semarang. Atau bisa dijual sebagai pemasukan pendapatan negara dari Lapas. “Setidaknya kami bisa menghasilan 118 kilogram telur per hari,” tandasnya.
Menurutnya, target 12.000 ekor ayam bukanlah hal sulit. Terlebih saat ini selain pengembangan ayam petelur, Lapas Terbuka Kendal juga fokus untuk pertanian. Terutama Jagung yang menjadi makanan pokok ayam petelur. “Kotoran ayam petelur ini juga bisa kami manfaatkan sebagai pupuk tanaman jagung, sehingga saling mencukupi satu dengan lainnya,” tandasnya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jateng, Marasidin Siregar menyambut baik target Lapas Terbuka Kendal. Menurutnya dengan adanya lapas terbuka ini, para napi menjalani proses asimilasi bisa merasakan langsung pengalaman cara beternak dan bertani.
“Kegiatan yang dilakukan petugas lapas dan narapidana (napi) di Lapas Bleder saat ini selain bermanfaat napi juga untuk masyarakat sekitar. Terutama pada saat kondisi pandemi Covid-19 seperti ini masyarakat sekitar Lapas bisa terbantu,” tandasnya.
Pihaknya berharap dengan terlibatnya petugas dalam merawat potensi yang sudah ada, secara otomatis kompetensi dan pengetahuan para petugas akan berlatih lebih maksimal. Hal itu sangat membantu proses pelatihan yang nantinya bakal dibekalkan kepada para napi binaan yang masuk ke lapas terbuka Kendal.
Marasidin menambahkan, kegiatan aktif berproduksi ini merupakan program kementerian untuk membina kemandirian warga binaan di lapas terbuka. Dengan tujuan para warga binaan yang ada dapat terlatih kemampuannya sebagai bekal kembali masuk ke tengah masyarakat.
“Untuk langkah awal ini kami fokuskan para petugas pegawainya untuk terjun langsung saat ini. Sehingga setelah wabah ini selesai para petugas sudah mempunyai keahlian dan kompetensi untuk membina warga binaan yang baru agar lebih maksimal,” jelasnya. (bud/bas)