30.6 C
Semarang
Tuesday, 6 May 2025

Warga Sekitar RS Darurat Perlu Diedukasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Komisi D DPRD Kendal meminta kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19. Terutama warga yang tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Sosialisasi ini diakui sangat penting, mengingat bangunan Rusunawa yang dijadikan RS Darurat Covid-19 letaknya bersebelahan dengan Rusunawa yang sudah ditempati warga. Sehingga perlu sosialisasi akan penggunaan rusunawa yang akan digunakan untuk pasien suspect Covid-19.

“Tujuannya agar warga yang berada di sekitar RS Darurat Covid-19 tidak ada yang ketakutan atau khawatir jika mereka sampai tertular. Secara jarak memang cukup jauh, tidak mungkin tertular. Tapi warga kadang kurang paham kalau tidak ada sosialisasi yang benar,” kata Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Sodik, kemarin (21/4/2020).

Sosialisasi dan edukasi ini perlu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman karena banyak warga yang resah dengan digunakannya Rusunawa sebagai rumah sakit darurat. “Pemerintah harus memberikan rasa nyaman dan jaminan bahwa aman. Kita sudah melakukan pendekatan dan menjelaskan bahwa yang akan dirawat di rumah sakit darurat hanya pasien yang ringan,” ujar Mahfud.

Selain itu, sosialisasi juga penting agar tidak ada warga yang bebas keluar masuk RS Darurat. Terutama anak-anak, karena RS darurat ini harus steril. Bahkan jika ada pasien nantinya, tidak boleh dijenguk, karena ini khusus untuk pasien isolasi,” tuturnya.

Secara bangunan, menurutnya RS Darurat Covid-19 sudah standar tim medis Covid-19. Yakni dilengkapi ruang sterilisasi dan ruang terpisah antara pasien dengan perawat. “Untuk alat medis kami belum bisa menilai, karena belum ada yang datang,” tandasnya.

Mahfud berharap RS Darurat Covid-19 bisa segera dilengkapi, mulai dari peralatan medis, listrik dan sebagainya. “Sehingga awal Mei, RS Darurat ini sudah bisa digunakan. Meskipun belum ada pasiennya, tapi paling RS sudah siap, sehingga jika pasien membludak bisa langsung digunakan,” jelasnya.

Sementara itu Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Budi Suprawito mengatakan pihaknya sudah melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga khususnya yang berada di rusunawa yang dekat dengan rumah sakit darurat. “Tinggal beberapa warga yang berada di depan rumah sakit darurat untuk diberikan sosialisasi sehingga memberikan rasa aman dan nyaman,” katanya.

Kepala DPUPR, Sugiono mengatakan sudah dibangun pagar pemisah berupa galvalum antar bangunan rusunawa dengan RS Darurat. Sehingga tidak mungkin warga akan keluar masuk bebas. Selain itu setiap yang masuk harus melalui prosedur protokoler RS Darurat. “Jadi memang tidak akan sembarangan,” katanya. (bud/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya