RADARSEMARANG.COM, Kendal – Dinkes Kendal telah menyediakan anggaran Rp 13 miliar untuk menangani pandemi Korona. Anggaran tersebut disediakan untuk tiga bulan kedepan khusus untuk dokter, tenaga medis dan pengadaan alat-alat medis pendukung dan biaya perawatan positif Korona di Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan jika Rp 13 miliar tersebut merupakan biaya dari APBD khusus untuk bidang kesehatan. Diantaranya untuk insentif tenaga kesehatan Rp 3 miliar, biaya penyiapan RS Darurat Covid-19 di Rusunawa Kebondalem sebesar Rp 3 miliar.
Selain itu biaya perawatan pasien Covid-19 di RS Darurat. Juga untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis dan paramedis di seluruh rumah sakit. “Kami juga berencana akan melakukan pembelian alat rapid test sebanyak 24 boks atau 960 pcs,” katanya, kemarin (9/4/2020).
Selain itu untuk pembelian obat-obatan, terutama vitamin dan suplemen. Karena memang Covid-19 ini belum ada obatnya. Jadi obat yang kami sediakan sifatnya untuk membantu menjaga kekebalan daya tahan tubuh. “Selain itu obat penyerta lain yang jika pasien memiliki riwayat penyakit bawaan,” tandasnya.
Untuk pengadaan alat-alat medis di RS Darurat diantaranya untuk kursi roda, alat dan cairan infus, pengadaan APD, alat rapid test, alat VTM untuk pengambilan cairan saat akan dilakukan Tes Swab. “Sejauh ini alat atau laboratorium swab, Kendal belum punya. Yang baru punya itu adalah di Jateng baru Kota Salatiga,” tambahnya.
Perihal biaya pasien Covid-19 di Rumah Sakit sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), Nomor 238/2020 Tentang Petunjuk Teknis Biaya Perawatan Pasien Dengan Penyakit Infeksi Covid-19 akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS. “Pemerintah daerah, khusus yang dirawat di RS darurat saja,” akunya.
Dinkes bersama OPD lain ataupun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan pemantauan pemudik. Terutama di tiga titik, yakni Terminal Boja, Terminal Sukorejo dan Stasiun Kereta Api Weleri. “Pemudik akan dilakukan pengecekan suhu tubuh dan klinis pemudik. Jika ada yang dicurigai maka akan kami rawat secara klinis dengan wajib isolasi,” imbuhnya.
Sekda Kendal, Mohammad Toha selaku Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan sejauh ini telah menyiapkan bantuan kepada masyarakat terdampak. Bantuan berupa masker maupun kebutuhan pokok. “Kami juga telah menerima bantuan dari Baznas, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta,” katanya. (bud/bas)