RADARSEMARANG.COM, Kendal – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal mulai melakukan percepatan untuk menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19. Yakni membangun dan merombak Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Kebondalem sebagai ruang isolasi dan perawatan.
Kepala DPUPR Kendal, Sugiono mengatakan jika pengerjaan Rusunawa untuk dijadikan RS Darurat Covid-19 ditargetkan dua pekan ini bisa selesai. Sehingga sebelum bulan Ramadan siap ditempati. Rencananya dari lima lantai yang ada, yang akan digunakan hanya dua lantai . Yakni lantai bawah dan lantai atasnya.
“Dari dua lantai tersebut, seluruh kamar ada 38 unit. Kamar tersebut akan digunakan dengan rincian 24 unit untuk pasien Covid-19 dan 14 unit sisanya untuk paramedis. Selain itu ada ruangan khusus untuk sterilisasi dan rontgen,” kata Sugiono (8/4/2020).
Ruang sterilisasi ini diperuntukkan untuk tenaga medis. Yakni setelah menangani pasien ataupun sebelum masuk kamarnya masing-masing, diwajibkan untuk masuk ke ruang sterilisasi. “Tujuannya membersihkan diri dengan mandi dan ganti pakaian,” tandasnya.
Sehingga ketika masuk ke kamar, sudah dalam kondisi bersih. Sebab jika terpapar, maka akan menulari tenaga medis lainnya. Hal ini memang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan covid-19 yang diminta dari pihak rumah sakit.
Selain itu juga dibangun pagar pembatas. Sebab Rusunawa ini terletak diantara dua bangunan rusunawa yang sudah ditempati warga. “Kami juga bangun area parkir, cuci tangan, pos keamanan, dan ram untuk untuk membawa pasien naik ke lantai dua,” tandasnya.
Pelaksana pekerjaan pembangunan RS Darurat Covid-19 Kendal, Ahmad Hanafi dari CV Cipta Rekayasa Abadi mengatakan jika anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 2,4 miliar. Yakni untuk menata dan membangun Rusunawa menjadi RS Darurat. “Targetnya dua pekan bisa kami selesaikan. Saat ini progresnya sudah 50 persen lebih. Tinggal penataan area parkir dan gerbang keluar masuk,” katanya.
Pihaknya juga akan menambah daya listrik dari 131 Kilovolt Ampere (KVA) menjadi 197 KVA. Selain itu menambah Genset sebesar 200 KVA. “Butuh daya besar lantaran untuk rontgen memakan daya 100 KVA lebih,” imbuhnya. (bud/bas)