RADARSEMARANG.COM, KENDAL—Satreskrim Polres Kendal berhasil menangkap komplotan pembobolan dari gudang toko sembako bernama Toko Indah yang berlokasi di Jalan Raya Kaliwungu, Desa Rejosari, Kecamatan Kaliwungu. Komplotan yang berjumlah enam orang tersebut berhasil menggasak 100 bal rokok.
Akibat pembobolan tersebut, toko milik Soejitno mengalami kerugian mencapai Rp 372 juta. Enam tersangka tersebut yakni Hanafi, 31, Slamet Abadi, 31, Subkhan, 28, Yulianto 22 dan Muhammad Yasir, 33. “Untuk tersangka Muhammad Yasir, saat ini sedang dalam proses penyidikan di Polres Temanggung atas kasus pencurian yang sama,” kata Wakapolres Kendal Kompol Sumiarta, Selasa (25/2).
Kelima tersangka merupakan warga Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Sedangkan satu tersangka lainnya adalah Rokhim alias Kumis, 56, warga Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh.
Aksi komplotan ini cukup rapi. Caranya, yakni dengan membagi tugas. Hanafi sebagai otak pembobolan bersama Yasir bertugas masuk dan mengambil barang di gudang dengan cara merusak pintu menggunakan linggis. Rokhim bertugas memberikan informasi perihal toko-toko mana saja yang baru kedatangan barang baru. Ia juga bertugas mengawasi lingkungan sekitar toko bersama Yulianto. Sedangkan Subkhan bertugas mengangkut hasil curian ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Slamet.
“Mereka membagi tugas dan mengangkut barang hasil curiannya menggunakan mobil Suzuki Carry. Mereka berhasil menggasak berbagai merek jenis rokok sebanyak 100 bal. Barang-barang tersebut kemudian ia jual kepada seseorang dengan harga murah yakni Rp 80 juta,” jelasnya.
Uang hasil penjualan tersebut, kemudian dibagi kepada enam orang anggota komplotan. Dengan rincian Hanafi dan Yasir mendapatkan bagian masing-masing sebesar Rp 20 juta. Sedangkan Rokhim, Subkhan dan Slamet masing-masing mendapatkan Rp 10 juta. Satu tersangka yakni Yulianto mendapatkan bagian Rp 8 juta. “Sedangkan Rp 2 juta sisanya digunakan sebagai dana operasional,” papar Sumiarta.
Sementara Hanafi, mengaku komplotannya memang spesialis pencurian gudang toko. “Sasarannya toko di mana saja yang memang sepi dan minim pengawasan. Barang yang kami ambil juga apa saja, yang penting mudah dijual,” akunya.
Hanafi mengaku, 100 bal rokok tersebut ia jual kepada Agus alias Dodot, Warga Temanggung dengan harga Rp 80 juta. “Saya jual murah, yang penting barang cepat laku dan kami bisa mendapatkan uang,” akunya. (bud/ton)