RADARSEMARANG.COM, KENDAL—Warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Pageruyung menggelar Festival Sewu Tumpeng. Acara tersebut digelar sebagai bentuk rasa syukur warga. Festival yang digelar kali pertama ini berlangsung meriah. Ratusan tumpeng berjajar dengan aneka ragam lauk pauk. Acara untuk melestarikan budaya.
Acara Festival yang dipelopori oleh pemuda Desa Tambahrejo tersebut sengaja memilih tumpeng lantaran memiliki makna kesungguhan. Nama Tumpeng sendiri merupakan singkatan dari “Yen Metu Kudu Mempeng” dengan artian ketika keluar harus sungguh-sungguh.
Ketua panitia Festival Seribu Tumpeng Cipto Wibowo menjelaskan, festival sewu tumpeng ini memang baru kali pertama dan festival tersebut nantinya akan menjadi awal dari para pemuda desa untuk mengembangkan festival sewu tumpeng yang akan diselenggarakan setiap tahun.
“Sebelumnya hanya acara syukuran biasa. Sekarang kita kaum pemuda mulai kembali menghidupkan dengan membuat Tumpeng, karena selain Tumpeng sebagai perwujudan doa juga merupakan makanan tradisional yang khas daerah kita,” kata Cipto Wibowo.
Sementara Bupati Kendal Mirna Annisa memberi apresiasi terutama kepada pemuda Desa Tambahrejo yang memiliki kepedulian kepada desanya.
“Luar biasa apa yang dilakukan oleh pemuda desa ini, karena kepedulian mereka kepada pelestarian budaya tentunya berhasil mengadakan Festival Sewu Tumpeng. Saya harap budaya ucap syukur ini tidak berakhir dan mampu berlanjut karena yang namanya budaya syukuran adalah perilaku syukur kita kepada pencipta,” ungkap Bupati Mirna.
Camat Pageruyung Dwi Cahyono Suryo mengatakan, acara Festival Sewu Tumpeng rencananya akan digelar di setiap desa. “Acara yang dibuat oleh pemuda desa ini, nantinya akan kita terapkan dibeberapa desa, karena kegiatan ini memang seperti yang ibu bupati bilang jika pelestarian budaya harus dilestarikan,” terang Dwi Cahyono. (bud/zal)
