RADARSEMRANG.ID, KENDAL, —Empat Pilar Kebangsaan yang sudah menjadi kesepakatan nasional harus difahamkan kepada generasi milenial. Sehingga mereka tidak mudah dirong-rong oleh isu radikalisme maupun ajakan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Demikian dikatakan Anggota MPR Mujib Rohmat saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bertajuk Menangkal Paham Radikalisme pada Generasi Milenial.
Empat Pilar Kebangsaan yang dimaksud yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara, UUD 1945 sebagai Dasar Konstitusi Negara, NKRI merupakan bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika adalah komitmen kebangsaan dari keragaman Nusantara. Tinggal sekarang ini, lanjut Mujib, adalah konsistensi warga karena ternyata ada yang ingin ideologi Pancasila dengan lainnya.
Bahkan ada yang akan menggabung Ideologi Pancasila dengan lainnya. Hal itu menurutnya lantaran akibatnya kurangnya informasi berkaitan dengan sejarah dan komitmen yang dibangun oleh para pendiri bangsa kepada generasi muda sekarang ini. “Generasi milenial lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.
Sehingga tidak ada filter dalam diri mereka. Makanya mudah terprovokasi dan mudah sekali terpancing isu radikalisme,” kata Anggota DPR RI Komisi X itu. Ia mencontohkan adanya orang masuk dan menjadi bagian dari ISIS. Menurutnya tidak semua yang masuk ISIS motifnya adalah untuk menjadi tentara dan berperang. Melainkan ada juga motif ekonomi atau motif lainnya karena diiming-imingi sesuatu. “Ternyata disana (Negara Irak, Red) mereka tidak diberikan haknya. Jadi hanya dibohongi saja, janji uang dan sebagainya tidak dipenuhi. Nah orang seperti ini kan kasihan. Makanya perlu ditanamkan kembali empat pilar kebangsaan itu kepada generasi muda Indonesia,”
tandasnya. Pembicara lain, Dosen Universitas Wahid, Dr Ali Martin, Msi mengatakan perlunya pemahaman tentang rasa persaudaraan satu sama lain. Sehingga meski berbeda-beda tidak terpengaruh untuk terpecah belah. “Justru perbedaan adalah bukti Indonesia kuat,” katanya. (bud/zal)
