26 C
Semarang
Tuesday, 28 October 2025

Guru Maarif Wajib Ikuti Diklat Ke-NU-an

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KENDAL—Lembaga Pendidikan Maarif Nahdatul Ulama (LP Maarif NU) Jateng akan mewajibkan guru-guru NU untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) ke-NU-an. Tujuannya agar semua guru yang mengajar di LP Maarif NU bisa mengajarkan semangat organisasi NU kepada para siswanya.

Demikian dikatakan Ketua LP Maarif Jateng
R Andi Irawan saat melantik 33 Kepala Sekolah di bawah LP Maarif NU Kendal di Ruang Paripurna, Gedung DPRD Kendal. Menurutnya semua guru NU harus memahami konsep Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja).

Konsep Aswaja dan Ke-NU-an ini penting agar tumbuh karakter dalam diri siswa. Sehingga kedepan mereka tidak mudah terpengaruh akan isu-isu gerakan radikal atau terorisme yang mengatasnamakan Islam. “Kurikulum ke-NU-an ini harus diperkuat,” tandasnya.

Pihaknya juga akan melakukan Standarisasi amalan Nahdiyin sejak dini kepada para siswa. Seperti amalan ziarah kubur, tahlilan, Manakiban, Wiridan dan sebagainya. “Selain itu kitab-kitab yang diajarkan di pondok pesantren bisa diajarkan ke madrasah, sehingga tidak hilang ruh ke-NU-an,” tuturnya.

Untuk memulai hal itu semua, menurutnya Dibutuhkan peran sentral kepala sekolah. Yakni kepala sekolah tidak hanya sebagai atasan sekolah. Tapi menjadi contoh teladan bagi seluruh masyarakat sekolah, baik guru, siswa dan karyawan sekolah.

Ketua LP Maarif NU Kendal, Ibnu Darmawan mengatakan ada 33 Kepala Sekolah yg dilantik. Terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26 orang, Madras Tsanawiyah (MTs) empat orang, SMP satu orang, Madrasah Aliyah satu orang dan SMK satu orang.

Para kepala sekolah tersebut sebelumnya telah menjalani penjaringan administrasi dan seleksi akademis. Selain itu tes kepemimpinan dan tes ke-NU-an. “Mereka yng lolos, Kemudian dipilih oleh pengurus sekolah setempat,” katanya. (bud/sas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya