26 C
Semarang
Tuesday, 28 October 2025

Proyek Tanggul Malang Tak Tuntas

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Proyek pembangunan jembatan gantung Tanggul Malang yang melintasi sungai Bodri dipastikan tidak rampung hingga akhir tahun anggaran 2019. Pasalnya, hingga (27/12) kemarin, proyek masih menyisakan pekerjaan 30 persen.

Pantauan wartawan RADARSEMARANG.COM, Budi Setiyawan, kedua tiang pancang di sisi dua jembatan sudah terpasang. Sementara gelagar atau badan jembatan masih menyisakan sekitar 40 meter yang belum terpasang. Yakni dari panjang jembatan 120 meter.

Jembatan yang menghubungan Desa Korowelang Kulon (Cepiring) dengan Desa Wonosari (Patebon) itu digarap sudah tahun kedua ini. Sebelumnya di 2018, jembatan tersebut sudah dikerjakan, namun gagal diselesaikan. Kegagalan lantaran kontraktor penyedia barang dan jasa tidak mampu menyediakan gelagar jembatan.

Sedangkan tahun ini adalah tahun kedua, dengan rekanan atau kontraktor yang berbeda. Namun ternyata juga tak jauh berbeda. Bahkan proyek yang harusnya akhir tahun ini bisa rampung, ternyata masih menyisakan pekerjaan.

Padahal, keberadaan jembatan tersebut sangatlah vital. Sebab menyambungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Cepiring dan Kecamatan Patebon yang selama ini terpisahkan oleh sungai Bodri.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiono, mengatakan, jembatan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. “Panjang jembatan 120 meter dengan lebar 1,8 meter dan tinggi tiang sekitar 15 meter,” katanya.

Dia berharap kontraktor bisa menyelesaikan sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) hingga 31 Desember 2019. Jika lebih dari 31 Desember 2019, maka akan ada perpanjangan maksimal 60 hari dengan konsekuensi kontraktor akan terkena denda setiap harinya.
Diakuinya, lamanya pengerjaan lantaran jembatan tersebut bentangannya terlalu panjang. Yakni 120 meter yang menyebabkan jembatan harus menggunakan dua tiang. “Kondisi Berbeda dengan jembatan gantung di Kali Blorong yang menghubungkan Kecamatan Brangsong dengan Kecamatan Ngampel. Disana hanya satu tiang, karena jaraknya lebih pendek,” jelasnya.

Selain gelagar jembatan yang kurang 40 meter, besi pengaman juga belum terpasang. Yakni besi yang digunakan untuk menggantung gelagar. “Harapan saya bisa selesai tepat waktu,” imbuhnya.

Salah seorang warga, Chumaidi, mengaku senang dengan hampir selesainya pembangunan jembatan tersebut. Dia berharap pekerjaan bisa segera rampung dan bisa dilalui warga, khususnya pejalan kaki, sepeda onthel, dan motor. “Jembatan itu sangat ditunggu warga dari sejumlah desa baik di Kecamatan Cepiring maupun Patebon. Warga dari dua kecamatan tidak perlu lagi memutar jauh hingga 10 kilometer,” kata dia. (bud/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya