RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kendal telah berhasil menurunkan luasan permukiman kumuh sampai dengan 78 persen. Angka tersebut semenjak 2017 program Kotaku diluncurkan telah berhasil mengentaskan 10 desa kumuh.
Koordinator Kota Program Kotaku, Haris Triyanto mengatakan 10 Desa program Kotaku luasnya mencapai 253,38 hektare. Secara bertahap setiap tahun mengalami pengurangan hingga tersisa 56,79 persen
“Pengurangan lahan kumuh di Kendal sudah mencapai 78 persen karena selama tiga tahun terakhir ini 10 desa mendapatkan pendampingan dari luasan lahan kumuh tinggal 56,78 hektare,” ujar Haris usai peresmian program Kotaku di Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Rabu (18/12).
Dari 10 desa yang mendapatkan program Kotaku, 5 desa desa diantaranya mendapatkan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM). Yakni Desa Penyangkringan, Weleri mendapatkan bantuan Rp 1 miliar.
Selain itu di Kecamatan Kaliwungu ada Desa Krajankulon dan desa Sarirejo mendapatkan masing masing Rp 1 miliar. Sedangkan Desa Kutoharjo mendapatkan Rp 1,5 miliar. Kelurahan Bandengan Kecamatan kendal mendapatkan BPM sebesar Rp 1 miliar.
Pendamping Kotaku Kelurahan Bandengan M Subkhan menjelaskan bantuan yang diterima digunakan untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di wilayahnya. “BPM kami gunakan untuk pekerjaan rabat beton dan perbaikan drainase,” ujar Subkhan.
Delapan titik kumuh dilakukan pekerjaan jalan beton dan ada enam titik untuk perbaikan drainase. “Harapannya dengan perbaikan jalan beton dan drainase bisa mengurangi rob,” lanjutnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Mochammad Noor Fauzi mengatakan BPM hanya 5 Desa dari 10 desa yang diajukan. Meski demikian kelima desa yang tidak mendapatkan sudah didanai APBD Kendal, sehingga semua desa yang terdapat kawasan kumuh tertangani. “Kelima desa mendapatkan bantuan dari pemerintah dan saat ini sudah menyelesaikan pekerjaannya, kawasan yang dulunya kumuh sudah tidak lagi,”ujar Fauzi.
Sementara itu Bupati Kendal Mirna annisa yang meresmikan program Kotaku khususnya yang menerima BPM mengharapkan kepada masyarakat agar menjaganya. Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan KOTAKU karena bisa mengurangi luasan angka kawasan kumuh. “Saya minta kita semua menjaga apa yang sudah dibangun, kawasan kumuh sudah berkurang dan akan terus berkurang, maka saya mengharap masyarakat bisa menjaganya,” ujar Mirna. (bud/bas)