31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Bangunan SD Sendangdawung Rawan Roboh

Ironis, Tidak Ada Anggaran Perbaikan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KENDAL—Kondisi bangunan SD Negeri Sendangdawung,  Kecamatan Kangkung, sangat memprihatinkan. Banyak ruang yang nyaris roboh. Bahkan ada satu kelas yang harus disangga dengan tiang bambu agar atap bangunan tidak roboh.

Pantauan koran ini, bangunan sekolah yang terdiri dari enam kelas, ruang kantor itu sudah lama rusak. Selain ruang kelas, ruang perpustakaan dan gudang sekolah tersebut juga rusak. Saat ini tidak dapat digunakan.

Rata-rata eternit bangunan retak dan jebol. Beberapa dinding bangunan kondisinya retak. Kondisi tersebut membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas menjadi kurang nyaman. Bahkan ruang kelas lima hampir roboh.

Karena kondisinya yang sangat memprihatinkan, pihak sekolah mengambil kebijakan dengan menyatukan kelas. Siswa kelas lima dan kelas tiga terpaksa harus belajar di satu kelas yang sama. Pihak sekolah menyekat satu ruang kelas tiga sebagai tempat belajar dua kelas.

Alhasil, siswa harus menerima ruangan yang sempit. Bahkan siswa harus berdesak-desakan. “Kondisi ruang kelas atapnya mau roboh. Saat hujan kondisi kelas basah semua karena banyak atap yang sudah bocor,” kata Nadita Miza, 10, siswa kelas lima.

Ia mengaku tidak nyaman belajar di ruangan sempit. Suara siswa atau guru dari ruang kelas tiga terdengar dari ruangannya. “Sehingga siswa sulit berkonsentrasi akibat bising dan desak-desakan dalam belajar,” akunya. Ia berharap, kelasnya segera diperbaiki.

Hal senada disampaikan oleh Zumrah, salah satu guru sekolah tersebut. Menurutnya kondisi serupa membuat kegiatan siswa tidak merasa nyaman. Namun tetap berusaha membuat proses KBM berjalan normal.

“Untuk ruang kelas lima kami barengkan dengan kelas tiga. Sebab kondisi ruangan sudah tidak memungkinkan digunakan untuk KBM. Karena rawan roboh dan membahayakan bagi peserta didik,” katanya.

Kerusakan juga terjadi di ruang kelas lainnya. Rata-rata mengalami kerusakan bagian atap. Seperti eternit bolong dan bocor. Kondisi tersebut sudah terjadi hampir empat tahun terakhir.

“Renovasi terakhir kali sekitar tahun 2013 silam. Namun renovasi yang dilakukan hanya skala kecil. Hanya menyambung beberapa bangunan sekolah yang rusak. Namun untuk atapnya sendiri belum pernah diperbaiki. Harapan kami tentunya sekolah kami dapat diperbaiki. Sehingga proses belajar mengajarnya menjadi baik,” pintanya.

Terpisah, Plt kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal (Disdikbud) Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pihaknya sudah berupaya meminta bantuan pemugaran bangunan melalui pemerintah pusat. Dengan dana alokasi khusus (DAK). Tapi selalu ditolak lantaran sekolah masih terakreditasi B.

“Untuk APBD 2020 yang murni ini, tidak ada anggaran. Karena anggaran banyak terserap di Pilkada Kendal. Sehingga, untuk mata anggaran perbaikan ataupun pembangunan sekolah tidak ada. Langkah kami, rencana akan kami anggarkan di APBD Perubahan 2020,”  tambahnya. (bud/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya