26.9 C
Semarang
Wednesday, 25 June 2025

Fokus Berantas Bullying

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM,  KENDAL  – SMAN 1 Kendal (Smanik) mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA). Yakni untuk melindungi hak-hak anak di sekolah agar dapat belajar dengan aman dan menyenangkan.

SRA juga sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 tahun 2015, tentang SRA. Launching SRA Smanik ini merupakan kerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal.

Kepala Smanik, Yuniasih mengatakan ada tiga hal yang aka dicapai untuk memenuhi SRA. Yakni infrastruktur, bahan ajar atau kurikulum, dan SDM tenaga kependidikan.“Infrastruktur dengan penyediaan taman, pojok belajar, tempat bermain dan berolahraga serta penyaluran bakat-bakat siswa. Sedangkan bahan ajar diantaranya dengan membuat suasana belajar dikelas yang menyenangkan,” katanya, disela Lauching SRA Smanik, kemarin (6/12).

Ketiga unsur tersebut butuh proses yang panjang untuk diimplementasikan. Selain itu SRA merupakan prorgam yang berkelanjutan dan berlaku sepanjang masa. Sehingga harus terus diupayakan.

“Kami juga beri penekanan kepada tenaga pendidik dan kependidikan, untuk tidak membeda-bedakan anak di sekolah. Semua siswa memiliki hak yang sama. Sehingga SRA ini kunci utamanya adalah di guru dan wali kelas karena mereka selalu bersinggungan dengan siswa setiap harinya,” jelasnya.

Maka pihaknya upaya mewujudkan SRA yang paling mudah dapat dilakukan dengan menjalin pendekatan dengan peserta didik. Tujuannya untuk membawa rasa nyaman dan suasana yang bersahabat, sehingga siswa akan senang dan bersemangat menjalani kegiatan di sekolah.

“Ini penting, minimal tanya kabar siswa, menanyakan hal-hal yang disukainya. Guru harus menganggap mereka sebagaimana anak-anak kandungnya. Gunakanlah gaya komunikasi antara orang tua dengan anak, bukan seperti atasan dengan bawahan,” lanjutnya.

Selain itu, proses belajar yang menyenangkan bagi siswa menjadi poin penting kedua yang harus diprioritaskan dalam mewujudkan SRA. Poin ini dibuktikan langsung oleh SMANIK dengan membuat taman-taman belajar dan bermain. “Kami ingin sekolah ini membuat siswa nyaman, sehingga mereka betah dan tidak timbul kesan sekolah itu membosankan lebih-lebih menakutkan,” tambahnya.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP2KBP2PA Kendal, Abdul Mufid mengatakan pihaknya mendorong seluruh sekolah di Kendal untuk bisa membuat program SRA. Sebab di Kendal ini baru ada lima sekolah dan satu pondok pesantren yang sudah melaunching SRA.

“Inti dari SRA ini adalah bagaimana siswa bisa belajar aman dan nyaman. Tidak ada diskriminasi dan bullying antar siswa. Maupun siswa dengan guru. Sehingga semua siswa bisa bergaul nyaman,” katanya. (bud/bas)

 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya