RADARSEMARANG.COM, KENDAL — Sebanyak 374 atlet karate ikut meramaikan Kejuaraan Karate terbuka antar Dojo se-Jawa Tengah, Kendal Cup III tahun 2019. Kejuaran digelar Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Kendal bekerja sama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal.
Kepala Disporapar Kendal Agung Setiawan mengatakan, kejuaraan karate digelar selama 2 hari. 23-24 November. Bertempat di aula Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Selamat, Kecamatan Patebon. “Kejuaraan karate ini terbuka untuk atlet di Jawa Tengah. Harapannya mampu memunculkan bibit atlet karate potensial, yang akan berprestasi di level yang lebih tinggi,” katanya kemarin.
Ketua Umum Forki Pengkab Kendal, Dodi Muhammad Immaduddin mengatakan Kejuaraan Karate Kendal Cup III kali ini, dibagi dalam dua kategori. Yakni Kategori khusus untuk debutan dan Kategori umum. Total peserta ada 374 orang, terdiri dari 223 atlet putra dan 151 atlet putri dari 30 kontingen. “Mereka berasal dari 29 kontingen Dojo baik kendal maupun luar Kendal,” katanya.
Beberapa atlet karate dari luar Kendal yang ikut meramaikan diantaranya dari Solo, Salatiga, Grobogan, Pati, Boyolali, Temanggung, Magelang, Demak, Kabupaten Semarang, Tegal dan Pemalang. “Target Semula, kejuaraan akan diikuti oleh 377 atlet, namun pada saat technical meeting ada 3 orang atlet putra yang mengundurkan diri, sehingga jumlah atlet yang ikut bertanding hanya 374 orang “, kata Dodi.
Target peserta sebenarnya ada 500 atlet yang akan kami jaring. Tapi dari hasil registrasi yang berpartisipasi memang hanya 374. “Semula, kejuaraan akan diikuti oleh 377 atlet, namun pada saat technical meeting ada 3 orang atlet putra yang mengundurkan diri, sehingga jumlah atlet yang ikut bertanding hanya 374 orang
Kejuaraan tersebut menurutnya tujuannya untuk meningkatkan silahturahmi. Selain mengasah dan meningkatkan kemampuan para atlet di tiap dojo dan ranting perguruan karate yang ada di Jawa Tengah. “Sehingga mereka bisa siap menghadapi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Forki tahun depan,” tandasnya.
Diakuinya, atlet yang ikut bertanding tahun memang tidak sebanyak seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya. Hal itu karena adanya kendala waktu pelaksanaan yang hampir bersamaan dengan penyelenggaraan tes atau ujian sekolah. “Sebab rata-rata peserta memang siswa,” imbuhnya. (bud/zal)