RADARSEMARNG.ID, KENDAL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal akan mendirikan posko bencana di tiap-tiap kecamatan. Hal itu untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor serta angin putting beliung memasuki musim penghujan.
Demikian disampaikan Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo saat Rakor Penanggulangan Bencana Antisipasi Musim Hujan, Banjir dan Longsor di Gedung Abdi Praja, Selasa 19 November 2019. Menurutnya, untuk pembentukan posko siaga bencana, nanti menunggu instruksi dari Pemprov Jateng.
Sigit mengatakan, pada musim hujan yang harus diantisipasi adalah rawan longsor, banjir dan angin puting beliung. Untuk rawan longsor berada di wilayah Kendal, seperti eks kawedanan Selokaton. Meliputi Kecamatan Sukorejo, Pageruyung, Patean dan Plantungan.
Selain itu bencana longsor juga rawatan terjadi di Siboli. Yakni Kecamatan Singorjo, Boja dan Limbangan ditambah Kecamatan Kaliwungu Selatan. Sedangkan daerah rawan banjir berada wilayah Kendal bawah diantaranya kecamtan Kaliwungu, Brangsong, Kota Kendal, Patebon, Ngampel dan Cepiring. “Masih sama dengan tahun lalu, untuk daerah rawan longsor itu di wilayah dan banjir wilayah bawah,” jelasnya.
Langkah pembuatan posko ini sebagai antisipasi bencana agar sedini mungkin sudah dilakukan. Pasalnya hujan yang terjadi beberapa hari lalu ternyata cukup deras, disertai angin kencang dan menyebabkan beberapa pohon besar di tepi jalan tumbang.
Ditambahkannya, jika penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sistematis, terpadu dan koordinasi antar elemen. Pemkab Kendal telah berupaya melakukan pencegahan menghadapi musim hujan, seperti pengerukan sungai oleh DPUPR. Camat juga telah diminta mengingatkan lurah/kades agar waspada bencana alam.
“Perkiraan dari BMKG meningkatnya intensitas hujan akan terjadi pada akhir November. Setelah rakor akan ditindaklanjuti dengan apel siaga bencana pada Desember. Apel itu akan mengundang semua unsur yang ada di Kabupaten Kendal,’’ jelasnya.
Sementara Kasi Data dan Informasi pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko memprediksi puncak musim hujan di Jateng akan terjadi pada Februari 2020.
Iis memperkirakan, awal musim hujan tahun ini di Kendal secara umum terjadi di awal November. Hasil monitoring mengindikasikan wilayah Kabupaten Kendal sudah memasuki musim hujan pada awal November. “Secara umum perkiraan lama musim hujan sebanyak lima bulan. Puncak musim hujan di Kendal kami perkirakan terjadi pada Februari,” tuturnya. (bud/bas)