RADARSEMARANG.COM, KENDAL— Ratusan Siswa SMA N 1 Weleri dilarikan ke rumah sakit karena keracunan makanan. Penyebabnya diduga akibat makanan yang diberikan saat kemah di halaman sekolah setempat.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, total ada 118 siswa mengalami keluhan mual, pusing setelah mengakonsumi makanan secara serentak. Pihak sekolah langsung melarikan ratusan siswa tersebut ke RS dan puskemas terdekat. Yakni di RS Islam Weleri, RS Baitul Hikmah, Klinik Utama Karunia Medika dan puskesmas Rowosari 2.
Kepala SMA Negeri 1 Weleri, Eustasia Christine menjelaskan, total siswa yang mengikuti kemah ada 611 siswa. Peristiwa keracunan terjadi Jumat (10/10) malam. Yakni bermula saat para siswa menyantap makan malam.
Pihak sekolah memesan makanan ke layanan katering berupa nasi dan ayam goreng tepung. “Setelah menyantap makanan itu, sekitar pukul 18.30 WIB banyak para siswa yang mengalami mual dan pusing. Jumlahnya terus bertambah sehingga harus kami bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat,” katanya, kemarin.
Untungnya peristiwa ini tidak memakan korban jiwa. Seluruh siswa yang ikut kemah yakni kelas 11 dan kelas 12 sudah mulai kembali pulih setelah mendapat perawatan dari RS. Bahkan siswa yang sudah stabil dijemput oleh orang tua maupun keluarganya,” tuturnya.
Saat ini pihak sekolah dibantu dengan Dinkes sedang melakukan investigasi terhadap makanan yang diduga meracuni para siswa pada saat kemah itu. Pihak Dinkes juga telah mengambil sampel makanan tersebut untuk diteliti.
Zaenal Arifin, salah satu orang tua siswa mengaku sangat khawatir saat mendapatkan informasi terjadi keracunan massal. Ia langsung bergegas menjemput anaknya pada tengah malam. “Anak saya tidak keracunan. Beruntung karena makanan yang diberikan belum sempat ia makan,” katanya.
Pejabat Kepala Cabang XIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Sunarto mengatakan, keracunan massal di SMA 1 Weleri menjadi pelajaran bagi pihak sekolah untuk lebih berhati-hati dengan memastikan makanan yang dikonsumsi siswanya sehat dan bebas dari racun. Kehati-hatian yang dimaksud, yakni dengan cara memilih dengan baik penyedia jasa katering. Terutama memperhatikan kebersihan makanan dan tempat penyedia ketering.
“Selain itu kembali mengecek makanan yang hendak diberikan kepada siswanya. Bisa dengan cara minta sampel untuk dicicipi beberapa gurunya terlebih dahulu. Atau sebagai alternatif lain, sekolah atau siswa bisa melakukan masak sendiri dengan membawa bahan makanan dari rumah pada saat kegiatan kemah,” katanya. (bud/ton)