RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendal menggelar aksi unjuk rasa dengan Salat Gaib bersama di halaman Polres Kendal. Aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa Muhammadiyah kepada dua mahasiswa yang menjadi korban dalam insiden unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Para mahasiswa tersebut melaksanakan Salat Gaib bersama-sama polisi di Jajaran Polres Kendal. Termasuk Kapolres Kendal, AKBP Hamka Mappaita juga ikut salat dan doa bersama untuk dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO).
Aksi tersebut juga sebagai bentuk tuntutan kepada meminta Polri untuk mengusut tuntas dua mahasiswa UHO yang tewas dalam aksi unjuk rasa DPR Kendari. Selain di Polres, aksi damai itu dilakukan di depan Gedung DPRD Kendal.
Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Khafid Sirotudin mengatakan aksi yang dilakukan IMM Kendal merupakan ungkapan berbela sungkawa atas kematian dua mahasiswa UHO yang juga merupakan kader dari IMM.
“Aksi ini merupakan dakwah keadilan, kebenaran dan kebaikan atas hilangnya nyawa dua mahasiswa dalam demo di Kendari yang juga Mahasiswa Muhammadiyah. Bagaimanapun juga penghilangan nyawa merupakan tindakan yang tidak dibenarkan,” katanya, kemarin (30/9).
Ia sangat menyayangkan adanya kekerasan dalam demonstrasi. Sebab dinegeri demokrasi ini semestinya setiap orang berhak untuk mengungkapkan pendapatnya. Terlebih yang demonstrasi yakni para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Unjuk rasa tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Maka perlu dengan kelembutan dalam menghadapi para demonstran. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi para segenap anak bangsa,” tandasnya.
Sementara Kapolres Kendal, AKBP Hamka Mappait mengapresiasi aksi damai dari IMM Kendal. Pihaknya menuturkan turut berbela sungkawa atas kejadian di Kendari. Ia memastikan jka proses penegakan hukum sedang berlangsung.
“Semua belum ada titik terang, sampai tertangkap oknum pelakunya. Saat ini tengah dilakukan uji balistik peluru untuk mengetahui asal mula peluru itu,” terangnya. Menurutnya aksi damai dari Mahasiswa Muhammadiyah menunjukkan bahwa menyampaikan aspirasi bisa dengan cara yang santun. (bud/bas)
