RADARSEMARANG.COM, KENDAL—Ribuan warga berderet memenuhi Jalan Raya Kaliwungu dan seputaran Alun-alun Kaliwungu, Sabtu (31/8). Mereka berbondong-bondong dan berdesak-desakan untuk menyaksikan Karnaval Pembangunan dan Budaya yang digelar Pemkab Kendal untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-414 Kendal dan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Berbagai seni kreativitas dan budaya ditampilkan memukau belasan warga yang hadir. Mulai dari beraneka seni tari dengan kostum. Di antaranya seni tradisional seperti tari lais, barongan, dan tari topeng ireng. Peserta karnaval juga ada yang datang dari daerah lain. Seperti Batang yang menampilkan sintren, Pemalang dengan penampilan bagong kenthong, Kabupaten Magelang dengan tari topeng ireng dan Kota Pekalomgan dengan tari tri wicara.
Bupati Kendal Mirna Annisa tampak mengendarai kereta kencana pertama milik Bupati Kendal Pertama, Tumenggung Bahurekso. Mengenakan kebaya warna biru muda, orang nomor satu di Kendal itu naik kereta kencana dengan ditemani adiknya Mutiara Annisa dan putrinya Calanta Rafanda Sitepu. Sesekali kereta kencana yang ditungganginya berhenti dan Mirna menyapa warga. Momen tersebut dimanfaatkan warga yang telah berjam-jam menanti rombongan karnval untuk berswafoto bersama Bupati Kendal. Tak pelak, hal tersebut membuat warga harus berebut dan berdesak-desakkan untuk bisa berswafoto. Meski begitu, Mirna melayani dengan sabar.
Ketua panitia Karnaval Pembangunan dan Budaya, Dwianto mengatakan karnaval tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini peserta lebih sedikit untuk mempersingkat waktu. “Ada 16 kontingen ditambah 5 kontingen dari daerah lain,” katanya.
Sementara Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, pakaian yang kenakannya juga menggambarkan slogan Kendal yakni sebagai Permata Pantura. Pakaiannya dibuat oleh desainer asli Kendal, Ndaruwati Candra Lestari. Sedangkan make up oleh Santi.
Menurutnya, karnaval ini bertujuan untuk menghibur rakyat Kendal. Yakni untuk membangkitkan rasa kebersamaan warga Kendal agar tidak mudah dipecah belah. “Selain itu juga untuk menanamkan rasa cinta seni budaya tradisional asli Kendal. (bud/ton)