RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Sebuah truk trailer mengalami kecelakaan tunggal di Jalur Pantura Kendal. Tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta depan SMP 1 Brangsong. Tidak ada korban jiwa, tapi akibat kecelakaan tersebut mengakibatkan kemacetan panjang lantaran posisi badan truk yang melintang. Akibatnya tidak tidak bisa dilalui kendaraan.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00. Penyebab kecelakaan karena sopir hilang kendali lantaran ban depan sisi kanan meletus. Truk bernopol G 1830 CD itu melaju dari arah barat menuju timur. Setelah ban kanan depan meletus, truk yang dikendaraai Martono itu mengalalami oleng ke arah kanan.
Truk kemudian menabrak median jalan dan menerobos ke jalan arah berlawanan. Truk baru berhenti setelah bagian depan menghantam pagar samping SMP Negeri 1 Brangsong. Pagar sekolah pun rusak dan jebol. Terlebih dengan kondisi truk melitang menutupi seluruh badan jalan sedangkan kepala truk masuk ke halaman sekolah. “Truk ini mengangkut semen dari Palimanan–Cirebon untuk dibawa ke Pati,” kata Martono.
Menurutnya saat ban meletus, stir truknya tiba-tiba tidak dapat dikendalikan sehingga truk langsung oleng ke kanan dan masuk ke arah berlawanan. “Tidak korban, karena saat itu jalan tidak terlalu ramai kendaraan yang melintas. Saya juga tidak tidak mengalami luka, hanya syok saja setelah menabrak pagar SMP 1 Brangsong,” tuturnya.
Proses evakuasi truk juga memakan waktu lama. Hal itu lantaran beban muatan semen yang sangat banyak. Sehingga harus harus dibongkar muatan terlebih dahulu. Baru kemudian di derek untuk di tarik ke atas.
“Truk derek dari pihak kepolisian tidak kuat untuk menarik truk. Bahkan truk dari tol juga dimintai tolong untuk menolong namun tidak kuat juga sehingga diperlukan bongkar muatan dahulu,” ujarnya
Sementara itu, untuk mengurai kemacetan pihak kepolisian Satlantas Polres Kendal memberlakukan contra flow (lawan arus). Yakni menggunakan dua lajur jalan menuju Kendal-Semarang (barat ke timur). Satu lajur digunakan untuk kendaraan dari Semarang-Kendal (timur ke barat).
“Evakuasinya cukup lama lantaran muatan semen yang berat. Sehingga harus kami lakukan bongkar muatan dulu. Setelah selesai baru kami tarik menggunakan derek. Evakuasi mulai pukul 10.00 selesai pukul 16.00,” tandasnya. (bud/bas)