RADARSEMARANG.COM, Kajen – Lubang jalan di sepanjang ruas Wiradesa – Kajen, Kabupaten Pekalongan, parah. Jumlahnya banyak dan membahayakan pengendara. Ada yang lebarnya hampir setengah badan jalan. Di beberapa titik warga memasang benda-benda seadanya sebagai penanda.
Ruas Wiradesa – Kajen merupakan jalan provinsi. Kerusakan jalan sudah menjadi langganan saat musim hujan. Lubangnya boleh dibilang ekstrem karena lebar dan dalam. Saat tergenang air, lubang tak terbaca pengendara. Apalagi jumlah lubang sangat banyak. Sulit diantisipasi para pengendara.
Pengamatan wartawan RADARSEMARANG.COM, paling parah di wilayah Bojong. Boleh dibilang di wilayah itu jalan yang baik dan nyaman dilintasi hanya di dekat Exit Tol Bojong. Selebihnya rata-rata berlubang dan bergelombang.
Salah satu warga yang tinggal di pinggir jalan ini mengatakan, penyebab banyaknya lubang jalan semata-mata bukan karena hujan. Melainkan karena ruas ini kerap dilintasi truk-truk bermuatan berat.
Wilayah Bojong memang sedang ada beberapa proyek pembangunan. Truk-truk pengangkut material kerap melintas. Saat tak musim hujan pun, jalan sudah banyak yang rusak.
Di beberapa titik di wilayah Bojong, warga sengaja memasangi benda-benda seadanya sebagai penanda lubang. Misalnya dengan ban, kursi plastik, papan, kayu, atau apapun.
Terutama di lubang-lubang yang dalam dan tergenang air. Sebab warga kesal karena rumah atau warung mereka kerap terkena cipratan air dari genangan lubang itu saat pengendara melintas.
“Tapi, ya, enggak menyalahkan mereka sepenuhnya. Sebab memang lubang jalannya sulit terbaca,” ucap salah seorang warga yang terimbas.
Kemarin (28/2), tampak ada aktivitas penambalan lubang jalan di wilayah Bojong. Titik itu memang salah satu yang terparah.
Koordinator Wilayah 1 Bina Marga Provinsi Jateng Supriyanto mengakui memang banyak titik di ruas jalan Wiradesa-Kajen rusak. Pihaknya sedang bertahap menambal dan memperbaikinya. Ada beberapa titik yang jadi perhatian.
Misalnya, di titik kilometer 9 dan 10 di depan garasi bus Arisa. Ada juga kerusakan di kilometer 22 tepatnya di depan Perum Saphire, wilayah Desa Gejlik, Kajen.
“Perbaikan sedang kami kejar dengan tiga tim. Setelah Kajen-Wiradesa, kami geser ke ruas Kajen-Kesesi. Kami terkendala cuaca dalam perbaikan ini,” ucapnya. (nra/zal)