RADARSEMARANG.COM, KAJEN – Kematian ibu melahirkan dan bayi masih menjadi perhatian serius Pemkab Pekalongan. Angka kasusnya masih tinggi. Selama 2022, ada 23 ibu dan 105 bayi meninggal saat persalinan.
Dibanding 2021, sebenarnya angka kasus kematian ibu melahirkan turun. Tahun 2021, ada 27 kasus dan 109 kasus bayi meninggal.
“Menurun, tapi tidak signifikan. Masih tetap tinggi,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Ida Sulistyani.
Ia mengatakan, kasus pada 2021 tinggi karena saat itu pandemi Covid-19. Rumah sakit penuh dan sempat ada yang kekurangan oksigen.
“Tahun 2022 kok masih tinggi. Ini yang kami renungi, telaah, dan kaji bersama-sama apa akar permasalahannya,” ucapnya.
Apalagi, sebelumnya Dinkes sempat mengeluarkan data tahun ini ada sekitar 3.430 ibu hamil dengan risiko tinggi. Pemkab tengah menyiapkan berbagai upaya untuk mengatasinya.
Di antaranya dengan akan mengadakan USG di semua puskesmas, pelatihan dokter puskesmas, dan pemenuhan alat kegawatdaruratan maternal neonatal secara bertahap.
“Audiensi dengan TP PKK dan konsolidasi dengan organisasi profesi terus kamu lakukan demi mencapai penurunan angka kasus. Sebab kami tidak bisa sendiri mengatasi ini,” tandasnya. (nra/zal)