RADARSEMARANG.COM, Kajen – Kondisi SD Negeri Karangjompo, Kabupaten Pekalongan, memprihatinkan. Sekolah tak bisa terpakai lantaran terendam rob. Siswa terpaksa menumpang di rumah-rumah warga saat jam pelajaran.
Sebenarnya SDN Karangjompo ini sudah terendam rob tiap tahun. Tapi kondisi belakangan ini makin parah. Sekolah tak lagi nyaman dan aman digunakan. Ular dan biawak dari rawa-rawa pun masuk ke lingkungan sekolah.
“Sudah tiga pekan atau hampir sebulan ini kami menumpang di rumah warga untuk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar,” kata Kepala SDN Karangjompo Sadiyo.
Ada empat rumah yang digunakan untuk sekolah darurat. Siswa belajar beralas tikar, lesehan. Semua siswa belajar di sana, tanpa kecuali. Dari kelas I sampai VI. Total 67 siswa. Satu rumah ada yang digunakan untuk dua kelas.
“Belakangan ini rob tidak surut-surut. Kami minta saran dari komite, katanya sementara belajar di rumah warga. Akhirnya kami menuruti,” ucapnya.
Pihaknya sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan. Pengajuannya untuk peninggian dan renovasi.
“Juni 2022, sudah saya ajukan. Dindikbud sudah memasukan ke anggaran DAK 2023, sudah ACC , tinggal menunggu,” ungkapnya.
Salah seorang siswa Kelas VI Jamal mengaku lebih nyaman belajar di ruang kelas. Alasannya karena ada meja dan kursi. “Kalau lesehan begini nulisnya sulit tidak ada meja,” katanya.
Rabu (16/11) Bupati Pekalongan Fadia Arafiq bersama Dindikbud meninjau sekolah tersebut. Ia memerintahkan Dindikbud segera mengatasi.
“Saya prihatin, ada sekolah kondisi begini. 2023 saya targetkan tidak ada sekolah rusak,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Sumar Rosul menyarankan sekolah itu segera diatasi dengan dana tak terduga. Dasarnya, kata dia, karena terkena bencana.
“Kalau nunggu 2023, itu lama. Mungkin baru bisa ditempati pada Desember 2023. Kasihan siswa,” sarannya. (nra/bas)
