29 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Plafon Gedung Dewan dan Kantor OPD Ambrol

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KAJEN – Kondisi wilayah Kajen, Kabupaten Pekalongan, Senin (7/11) pagi masih berserakan. Puing-puing reruntuhan dan pohon tumbang sisa amukan angin ribut masih tampak di sana-sini.

Layanan di sejumlah kantor pemerintahan pun belum bisa optimal. Para pegawai masih sibuk membersihkan reruntuhan.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, daun dan ranting pohon tumbang di sejumlah titik belum sepenuhnya terevakuasi. Paling menonjol di Jalan Rinjani atau samping kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pekalongan.

Titik inilah yang yang terdapat paling banyak pohon tumbang dan besar-besar karena dekat dengan hutan kota.

Senin (7/11) kemarin, personil Kodim 0710/Pekalongan tampak tengah melakukan pembersihan di titik tersebut. Jalan yang pasca kejadian sama sekali tak bisa dilintasi, pagi kemarin sudah bisa. Meski harus waspada karena masih ada pohon tumbang melintang di atas jalan.

Di kantor-kantor pemerintahan, para ASN dan pegawai honorer sibuk membersihkan reruntuhan. Di kantor DPRD Kabupaten Pekalongan, sejumlah pegawai membersihkan ruang rapat paripurna. Ruangan ini terdampak cukup parah. Plafon ambrol menimpa kursi dan meja rapat.

“Itu dibangun tahun 2001. Memang sudah rapuh. Tiga tahun lalu sempat direncanakan akan direnovasi, tapi tidak jadi,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun.

Selain melakukan pembersihan, DPRD juga tengah memikirkan solusi pemindahan ruang rapat paripurna. Sebab, kata Hindun, pada 23 November nanti akan ada rapat paripurna.

Sementara kondisi atap (plafon) ruangan itu masih belum sepenuhnya aman. Masih ada beberapa kali reruntuhan sampai pagi kemarin.

“Kalau nyaman, kami bisa saja nyaman. Tapi kalau aman, kami tidak bisa menjamin. Entah nanti akan kami pindahkan ke mana,” ucapnya.

Di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, para pegawai juga sibuk bersih-bersih. Plafon kantor ini juga jebol. Ada empat ruangan yang terdampak, yakni ruangan bagian umum, perencanaan program, sekretariat, dan aula lantai dua.

“Alhamdulillah yang terdampak ini semuanya ruangan administratif. Jadi, untuk layanan warga, masih bisa. Meski layanan online sedikit terkendala karena jaringan internet sedang trouble sejak kejadian,” ucap Kepala Dinkes Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwi Antoro.

Pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya dokumen-dokumen yang rusak atau basah. Termasuk juga aset, seperti komputer. Jika ada yang rusak, kata dia, pihaknya akan melaporkan.

Sebaliknya jika masih bisa dipakai, akan tetap digunakan. “Belum bisa kami identifikasi, karena lantai dua masih belum aman untuk dinaiki. Kami masih menunggu tim teknis,” ungkapnya.

Di Kantor Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan, karyawan dan ASN juga sibuk membersihkan ranting pohon yang menimpa atap ruangan. Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan Bambang Irianto mengatakan, ada beberapa plafon jebol tertimpa ranting pohon tumbang.

“Layanan sebisa mungkin tetap kami berikan. Meski sedikit terganggu karena ada pembersihan. Ada aset kami mungkin rusak karena kebocoran, seperti printer dan lainnya,” ucapnya.

Di tempat-tempat lain, seperti warung dan tenda kaki lima, warga juga tampak sibuk membersihkan. Tapi Qomariyah, tidak. Pemilik warung belakang Bank Jateng Kajen ini masih shock. Lantaran warungnya yang sedang tahap pembangunan kini luluh lantah tak berbentuk.

“Saya kan baru pindah warung. Baru membangun yang baru di sana itu. Bangunan sudah berdiri, tinggal kurang bikin lantai, instalasi air dan listrik. Sekarang tak berbentuk begitu kena angin,”katanya.

Ia memang belum merencanakan kapan akan membuka warung barunya itu. Sebab, pembangunan sedang berjalan. Kini, ia tak tahu harus berbuat apa. Janda muda ini memilih membiarkan puing-puing warungnya.

“Saya ndak kuasa melihatnya. Baru lihat dari foto. Sudah habis Rp 7,5 juta, belum kelar, sudah roboh begitu,” ucapnya sedih.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, akibat bencana angin ribut, Minggu (6/11) lalu, menimbulkan kerusakan sedikitnya 231 rumah dan toko milik warga. Rinciannya, di Desa Tanjungsari sebanyak 69 rumah, Desa Tanjungkulon (13 rumah), Desa Kulu (8 rumah), Desa Karangsari (6 rumah), Desa Banjarejo (36 rumah), Desa Sidomukti (11 rumah), Desa wonosari (56 rumah), Desa Limbangan (11 rumah) serta di sepanjang Jalan Mandurorejo, Kajen sebanyak 21 bangunan rumah dan toko. (nra/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya