RADARSEMARANG.COM, Kajen – Kondisi bangunan SD Negeri 2 Ponolawen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, memprihatinkan. Banyak dinding dan lantai ruang kelas retak. Saat hujan atap bocor, ada ruangan yang sampai sudah dihuni kelelawar. Ironis, hingga kini belum ada penanganan dari pihak terkait. Alasannya, belum ada anggaran perbaikan, masih menunggu pusat, dan alasan lain.
Kerusakan parah terjadi di empat kelas di sisi selatan. Hanya dua ruangan yang masih bisa digunakan, yakni kelas V dan VI. Itu pun kalau hujan pasti bocor.
Keterbatasan ruangan ini akhirnya membuat pihak sekolah memutar otak. Ruang kepala sekolah dijadikan tempat belajar kelas I. Ruang guru pindah ke perpustakaan.
“Karena ada retakan dinding yang sampai tembus pandang ke luar. Kami takut tambah parah jadi kami memutar otak pindah ruangan,” terang Kepala SDN 2 Ponolawen Ari B Sulistyo.
Bangunan kelas IV lebih parah. Atapnya sudah ambruk. Otomatis ruangan ini sudah tak digunakan. Kini sampai dihuni kawanan kelelawar.
“Begitulah kondisinya. Tapi kegiatan belajar mengajar masih berjalan. Ya, meski dengan rasa waswas,” ujar Ari.
Bangunan SD ini, kata Ari, dibangun sekitar tahun 1978. Terakhir rehab tahun 1985. Tahun 2019, pernah ada survei dari Kementerian PUPR yang mengatakan pondasi sekolah mengalami penurunan permukaan sedalam 10-15 sentimeter.
“Lalu disurvei lagi Oktober 2021. Tapi belum ada kejelasan akan diperbaiki kapan,” ucap Ari.
Menurut Ari, rencana rehab sekolah sudah masuk daftar tunggu sejak kedatangan Kementerian PUPR itu. Akibatnya, perbaikan sekolah tak bisa diusulkan dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Pekalongan.
Pihak sekolah sudah berupaya lewat jalan lain. Salah satunya lewat pengajuan ke Data Pokok Pendidikan (dapodik) dengan melaporkan kerusakan berat. Upaya lain, dengan menghadap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan. Pihak sekolah meminta pengajuan DAK tahun 2023.
Cara ini ditempuh agar ada upaya pengusulan ke Pemkab Pekalongan. Jika suatu saat dari Kementerian PUPR realiasasi, kata Ari, DAK dari Pemkab Pekalongan itu dicabut.
“Tapi ndak tahu, kemarin saya tanya lagi ke kepala dinas yang baru, jawabannya tetap menunggu dari pusat,” ujarnya.
Kondisi bangunan SDN 2 Ponolawen ini membuat minat siswa mendaftar di sekolah ini setiap tahun kian menurun. Total kini ada 81 siswa. Jumlah pendaftar tahun ini menurun tiga siswa dari tahun sebelumnya.
“Kami berharap segera direhab. Entah sumbernya dari mana. Ini bukan untuk kami para guru. Tapi demi keselamatan anak didik,” tandasnya. (nra/zal)