RADARSEMARANG.COM, Kajen – Perbaikan atap kelas VII D SMPN 2 Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, yang ambrol pada 9 Oktober lalu, baru bisa diperbaikai tahun depan. Siswa sementara belajar di ruang laboratorium. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tidak memiliki anggaran untuk perbaikan tahun ini.
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat malam, sehingga tak ada korban jiwa. Penyebabnya karena kayu atap sudah keropos. “Memang sudah tua dan termakan rayap,” kata Kepala SMP Negeri 2 Paninggaran Yusuf.
Jauh sebelumnya, pihak sekolah sudah berupaya mengganti atap itu sebelum ambrol, dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun proyek itu dihentikan karena ternyata kayu-kayu atap sudah keropos terlalu parah.
“Atap dua kelas VII D dan C kondisinya sudah parah. Kami sudah berupaya akan memperbaiki. Tapi karena masalah itu, akhirnya kami kosongkan. Siswa sejak saat itu sih sudah kami pindahkan ke laboratorium,” jelas Yusuf.
Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dindikbud Kabupaten Pekalongan Ismail mengatakan, pihaknya sudah mengecek lokasi usai mendapat laporan peristiwa. Ia menyebut, selain atap VII D ambrol, kondisi kelas VII C juga memprihatinkan.
Ia mengakui, jauh-jauh hari sebelum peristiwa atap ambrol, pihak sekolah sudah melaporkan kondisi atap VII D. Pun sudah diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). “Namun DAK sekarang mekanismenya itu yang menentukan dari pusat,” ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya baru akan mengusulkan anggaran rehab dua kelas itu pada APBD penetapan 2023 nanti. Angkanya diperkirakan antara Rp 300 – Rp 400 juta.
“Mau kami usulkan di anggaran perubahan, tapi sudah lewat. Anggaran penetapan 2023 digedok tahun ini, pelaksanaannya paling cepat ya Maret,” tandasnya. (nra/zal)
