RADARSEMARANG.COM, Kajen – Investasi di Kabupaten Pekalongan yang tercatat dalam sistem Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) masih jauh dari target. Per 31 Juli 2022, realisasi investasinya baru Rp 102 miliar. Padahal targetnya Rp 554 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Pekalongan Edy Herijanto melalui Kabid Penanaman Modal Carmadi mengatakan, hal itu disebabkan karena ketidaktahuan pelaku usaha menginput data ke sistem LKPM. Sebab, kata dia, di luar sistem realiasi investasi sudah tercatat sebesar Rp 7,2 triliun.
“Kalau yang di luar sistem LKPM sudah jauh melampaui target. Kalau ditotal dengan yang di sistem, berarti Rp 7,3 triliun,” ungkapnya.
DPM-PTSP Kabupaten Pekalongan pun berupaya menyosialisasikan teknis pencatatan LKPM kepada pelaku usaha. Kamis (13/10) kemarin, kegiatan tersebut digelar di Hotel Grand Dian. Menghadirkan para pelaku usaha se-Kabupaten Pekalongan.
“Ada 70 pelaku usaha. Mereka yang kami undang adalah pelaku usaha yang modalnya Rp 100 miliar ke atas atau yang sudah wajib laporan ke LKPM,” ucapnya.
DPM-PTSP merasa perlu menyelenggarakan bimbingan teknis maupun pendampingan karena perusahaan akan mendapatkan sanksi apabila tidak melakukan input ke LKPM.
“Di antaranya sanksi administrasi, pembatasan kegiatan usaha, dan sebagainya,” ucapnya.
Meski masih jauh dari target, DPM-PTSP optimistis bisa tercapai. Kasus tahun lalu, realiasasi investasi baru melonjak ketika jelang akhir Desember.
“Makanya kami harap dengan bimbingan teknis begini target bisa tercapai. Seperti tahun lalu,” tandasnya. (nra/zal)
