RADAREMARANG.ID, Kajen – Pembangunan Rest Area 338 A Jalan Tol Pemalang – Batang telah rampung. Bahkan sudah beroperasi sejak musim mudik Lebaran, April lalu. Namun pengerjaan jalan rest area ini menyisakan sengketa. PT Orlando Aristo sebagai empunya rest area 338 A, belum menyelesaikan semua pembayaran material. Totalnya mencapai Rp 1,2 miliar.
Beberapa waktu lalu, PT Orlando Aristo mengklaim bahwa mereka bukan tidak membayar kekurangan itu. Lewat penasihat hukumnya, Arif Nurohman Sulistyo, Orlando Aristo menyebut sudah memberikan uang kepada penanggung jawab pengerjaan rest area Bobby Satriawan. Namun uang itu tak Bobby berikan kepada pemasok material.
Ia menjelaskan, biaya pengerjaan jalan itu sebesar Rp 2,4 miliar lebih. Itu, lanjut dia, yang telah diterima Bobby. Sedangkan tagihan biaya pengerjaan berdasarkan hasil stock opname (SO) sebesar Rp 2,1 miliar lebih.
“Jadi bukan PT Orlando Aristo tidak mau membayar. Bahkan ada kelebihan pembayaran sekitar Rp 242 juta yang oleh Bobby tak diberikan ke pihak suplier,” ucapnya.
Kepada media, Bobby menyangkal pernyataan dari Orlando Aristo itu. Ia bahkan menyebut itu pernyataan sepihak. Ia mengatakan, angka Rp 2,1 miliar yang disebut Orlando Aristo itu tidak riil. Menurut Bobby, pengerjaan jalan rest area itu sebesar Rp 4,4 miliar.
“Angka yang dimunculkan Orlando itu tidak logis. Mengada-ada. Orang awam pun akan tahu pembuatan jalan seperti itu tak mungkin hanya habis Rp 2,1 miliar,” katanya.
Ia mengatakan, dalam pengerjaan jalan itu dana untuk material saja butuh Rp 2 miliar. Sementara saat itu, kata dia, Orlando meminta pengerjaan cepat untuk mengejar musim Lebaran. Butuh mendatangkan alat berat dan pekerja proyek yang bekerja ekstra siang-malam.
“Saya sebagai penanggung jawab hanya mengerjakan sesuai perintah Orlando saat itu. Pekerjaan yang idealnya selesai tiga bulan, bisa saya selesaikan 28 hari. Ini kan butuh dana lebih. Tak mungkin dengan Rp 2,1 miliar jalan itu bisa jadi seperti sekarang,” tandas pria yang sudah didepak Orlando Aristo ini.
Bobby mengatakan, ia siap menghadapi sengeketa ini. Perkembangan terakhir, kuasa hukumnya sudah melakukan somasi kepada Orlando Aristo. Tetapi hingga kini belum ada jawaban.
“Prinsip saya, yang penting material yang sudah saya pesan ke suplier itu dibayar. Saya sih nggak ribet-ribet. Tapi kalau mau ke ranah hukum, saya siap,” ucapnya. (nra/zal)