RADARSEMARANG.COM, Kajen – Lomba dayung yang digelar di Sungai Desa Pecakaran, Wonokerto, selama dua hari (18-19/8), diharapkan berlangsung lancar, aman, dan meriah. Harapan itu ditekankan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, bukan tanpa alasan.
Fadia tidak ingin kericuhan lomba dayung beberapa tahun silam, saat dirinya menjabat wakil bupati, kembali terulang.”Saya ingat, waktu itu hadir di sini, peserta ricuh. Sampai saya diungsikan,” kenang Fadia.
Dua tahun terakhir, agenda tahunan di dekat TPI Jambean itu, tak digelar karena pandemi Covid-19. Tahun ini mempertandingkan 53 tim dayung dari berbagai daerah di Jateng. Lomba akan berlangsung selama dua hari (sampai hari ini).
“Saya harap kejadian ricuh itu tidak terulang lagi. Jangan coreng citra Kabupaten Pekalongan,” tegas Fadia saat memberi sambutan sekaligus membuka perlombaan.
Dalam kesempatan itu, Fadia diminta membantu pengadaan perahu naga untuk tim-tim dayung Kabupaten Pekalongan. Namun Fadia belum berani mengiyakan.
“Nanti saya tanya dulu ke KONI. Berapa besar anggaran untuk itu. Saya enggak mau janji dulu. Karena saya kalau janji harus saya tepati,” ujarnya.
Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Kenedy mengatakan, pemkab mestinya memikirkan penataan lingkungan TPI Jambean. Dua tahun terakhir lomba dayung tak digelar, kata dia, masyarakat setempat swadaya membangun tanggul dan melaksanakan sedekah laut.
“Iya, kami harapkan pemkab ikut membantu menata TPI ini. Selain arena hiburan seperti ini, TPI ini juga sumber mata pencaharian warga,” ujar anggota DPR Dapil Wonokerto itu. (nra/zal)
