RADARSEMARANG.COM, Kajen – Pemkab Pekalongan menargetkan angka kasus stunting turun 3,5 persen per tahun. Program pengentasan stunting pun akan dimaksimalkan lagi. Dua tahun terakhir angka stunting di Kota Santri ini menurun cukup signifikan.
Data yang diperoleh RADARSEMARANG.COM, pada tahun 2020 angka stunting di Kabupaten Pekalongan mencapai 1.631 (15,81 persen). Ini turun dibanding tahun 2019 yang berada di angka 21, 43 persen. Data Juni 2021, angka stunting turun menjadi 13,48 persen.
“Semoga ke depan terus menurun. Kami target 3,5 persen per tahun,” tegas Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam kegiatan Rembug Stunting di Balai Desa Tengeng Wetan, Siwalan, Selasa (7/6).
Fadia juga meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program itu, menjadi salah satu yang akan digenjot untuk percepatan penurunan angka stunting. Fokus kegiatannya mengedukasi ibu-ibu dalam memilih menu makanan untuk janin maupun anak.
“Sebab bukan hanya saat di dalam kandungan, setelah dilahirkan anak juga perlu diperhatikan menu gizinya,” ucapnya.
Dalam acara itu Fadia berinisiatif menyuapi seorang balita. Balita itu tenang, tidak menangis seperti yang lain. Namun tidak mau menerima suapan makanan dari Fadia meski beberapa kali dicoba.
“Kenapa nggak mau? Maunya sama bundanya, ya?” ujar Fadia sambil mengusap kepala si balita. (nra/zal)