RADARSEMARANG.COM, Kajen – Puskesmas Kesesi 1 resmi menjadi rumah sakit. Dengan demikian Pemkab Pekalongan kini memiliki tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Digadang-gadang, pelayanan kesehatan di Kota Santri bakal meningkat.
Sebelumnya Puskesmas Kesesi I merupakan puskesmas rawat inap terbesar di Kabupaten Pekalongan. Saat itu kapasitasnya sudah 35 tempat tidur (bed). Namun seiring berjalannya waktu kapasitas itu kemudian sering tidak cukup.
Perencanaan untuk menjadikannya sebagai RSUD dimulai pada 2018. Dalam jangka waktu setahun, gedung pertama selesai dibangun. Pada 2020 giliran gedung kedua. Kini pembangunan gedung ketiga masih dalam pengerjaan. “Target selesai tahun depan,” kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq didampingi wakilnya Riswadi usai meresmikan RSUD Kesesi, kemarin.
Fadia menambahkan, dengan adanya RSUD Kesesi ini program kesehatan gratis yang sudah berjalan sejak bulan kemarin akan lebih mudah terjangkau masyarakat. “Program itu kan harus di RSUD milik Pemkab. Sekarang kami punya tiga RSUD, jadi masyarakat akan lebih leluasa. Tidak harus di RSUD Kajen atau Kraton saja,” ujarnya.
Direktur RSUD Kesesi Dokter Riyan mengatakan, rumah sakit tipe D itu berkapasitas 70 bed. Meliputi rawat inap pasien covid-19 dan umum. “Umum 50 bed, pasien covid-19 ada 30 bed,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, meski fasilitas dan ruangan sudah berstandar rumah sakit, masih ada beberapa kekurangan yang harus pihaknya lengkapi. Sambil menunggu selesainya pembangunan gedung ketiga, pihaknya sedang mengejar tambahan dokter spesialis. “Baru ada dua, spesialis anak dan kandungan,” akunya.
RSUD Kesesi mendapat bantuan CSR berupa satu unit mobil ambulan dari pasar modal Indonesia senilai Rp 739,9 juta. Kemarin dalam peresmian, ambulan itu sudah diserahkan ke RSUD Kesesi. “Itu ambulan mini ICU dengan fasilitas lengkap. Akan sangat membantu kami,” tambah Riyan. (nra/fth)