RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan proyeksikan Pasar Podosugih menerapkan transaksi non-tunai. Sistem tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan Budiyanto menjelaskan, Pasar Podosugih sudah menerapkan e-retribusi. Sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Sementara untuk transaksi non-tunai, baru ada 18 titik QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di pasar ini.
“Kami masih terus bekerja sama dengan BPD untuk melanjutkan (sistem) ini,” katanya.
Pemkot juga tengah melakukan pembenahan pasar yang terletak di Jalan Kurinci itu. Kemarin, meski hari libur, Budiyanto menyempatkan menengok progres proyek. Pembenahan dilakukan di beberapa bagian dan fasilitas rusak maupun kurang memadai.
“Yakni lantai yang lepas atau retak, spanduk rusak atau kotor, tempat sampah, saluran air, pengecatan tembok, dan lainnya,” ucapnya.
Pemkot Pekalongan melakukan itu karena memproyeksikan Pasar Podosugih sebagai pasar tradisonal percontohan. Meski tradisional, kata Budiyanto, akan terkesan modern.
“Secara bertahap nanti perhatian yang sama juga kami lakukan untuk pasar Poncol, Kraton, Anyar, dan Grogolan,” tandasnya. (nra/zal)