RADARSEMARANG.COM, Kajen – Kabupaten Pekalongan sudah mulai terendam banjir. Titik yang saat ini cukup parah ialah di Desa Pacar, Kecamatan Tirto. Tepatnya di bawah rel kereta api. Tinggi genangan sudah tak bisa diterjang kendaraan.
Padahal itu adalah jalan utama untuk masuk ke Desa Pacar yang tembus ke Desa Tanjung, Sidorejo, sampai Kecamatan Kedungwuni. Kendaraan-kendaraan dari jalur Pantura harus memutar lewat Wiradesa atau Wuled jika ingin masuk ke Pacar. Jika genangan sudah tinggi, warga memortal jalan. “Daripada mogok di tengah banjir. Sudah banyak kejadian,” kata Abidin, warga sekitar.
Kemarin, tinggi genangan di bawah rel kereta api (terowongan) sudah hampir setinggi perut orang dewasa. Agak siang mulai surut. Tapi sore hujan kembali deras. “Kalau hujan terus bisa seperut. Kalau sudah begitu pasti kami tutup akses ini,” tambah Abidin.
Ia mengatakan, banjir di rel kereta itu sudah sejak Selasa (18/1). RADARSEMARANG.COM saat itu sempat melintas di sana dan masih bisa untuk sepeda motor. Tapi, lanjut Abidin, sejak hujan deras belakangan ini genangannya meninggi. “Sekarang sudah tak mungkin untuk kendaraan. Harus jalan kaki. Kalau memaksa pakai kendaraan biasanya mogok,” ucapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo menyebutkan, hingga kemarin sore banjir di Desa Pacar masih belum surut. Malah sudah masuk ke permukiman. “Kami data, ada 42 rumah terendam, 73 kepala keluarga (KK) terdampak,” jelasnya.
Selain di Desa Pacar, banjir juga mulai menggenangi desa-desa lain di Kecamatan Tirto. Di Desa Tegaldowo 225 rumah terendam, Desa Karangjompo 825 rumah, dan Mulyorejo 81 rumah. “Ketinggian air kisaran 20-80 sentimeter. Belum ada yang mengungsi,” ucapnya.
Pada Rabu (19/1) tujuh desa/kelurahan juga terendam banjir limpasan. Yakni Desa Galangpengampon Wonopringgo, Kedungwuni Timur, Kedungwuni Barat, Pesanggrahan Wonokerto, Kutosari Karanganyar, Kedungpatangewu Kedungwuni, dan Pakisputih Kedungwuni. Dari tujuh desa/kelurahan ini 685 rumah terendam dan 747 KK terdampak. Kamis (20/1) banjir sudah mulai surut karena hanya air limpasan. (nra/ida)