RADARSEMARANG.COM, Kajen – Pasangan suami-istri Harsono,60, dan Asratun, 40, bersama tiga anak mereka tinggal di emperan rumah kosong. Itu dilakoni selama tigatahun terakhir. Pemkab Pekalongan akan mengupayakan rumah layak huni untuk keluarga itu.
Kondisi keluarga Harsono yang seperti itu sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Mereka memanfaatkan emperan rumah kosong tua untuk membangun tempat tinggal. Berdinding anyaman bambu tanpa pintu. Menempel di rumah kosong tua itu. Atapnya hanya asbes. Di dalamnya hanya ada beberapa perabotan dan ranjang untuk tidur.
Harsono mengungkapkan, rumah kosong itu semula milik orang tuanya. Namun sudah dijual. Ia hanya mendapat ganti lahan di belakang rumah seluas 12×12 meter. Namun Harsono hingga kini belum bisa membangun rumah yang layak di sana.
Si pemilik rumah, kata Harsono, sebenarnya pernah menawarinya untuk menempati rumah itu. Namun Harsono memperhitungkan keselamatan. “Rumahnya sudah tua dan lapuk. Saya takut tiba-tiba roboh. Jadi buat rumah kecil-kecilan di sini saja,” ungkap pria yang sehari-hari sebagai buruh serabutan itu.
Hal yang juga membuat ramai di media sosial adalah fakta Harsono yang baru sekali menerima bantuan selama pandemi. Padahal ia mempunyai tiga anak. Dua kembar masih kelas 2 SD dan satu TK. Ketiganya perempuan. “Hanya pernah mendapat sekali zaman Bupati Asip. Bansos lain belum pernah dapat,” ucapnya.
Senin (4/10/2021), Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyambangi keluarga Harsono yang berlokasi di Kecamatan Wonopringgo. Fadia mengaku unggahan di medsos soal keluarga itu menarik perhatiannya untuk melihat secara langsung. Ia juga menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah, sepatu, dan lain-lain.
Fadia mengatakan, Pemkab Pekalongan akan mengupayakan rumah untuk Harsono. Namun, kata dia, harus ada tanah milik. Tim Kecamatan Wonopringgo saat ini tengah mengurus surat-surat terkait itu. “Harapan kami tak ada lagi yang seperti ini. Semua PR satu per satu akan coba kami selesaikan seperti ini,” ucapnya. (nra/ton)
