RADARSEMARANG.COM, Kajen – Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kajen tinggal kenangan. Perguruan tinggi yang menginduk Politeknik Negeri Bandung (Polban) itu kini tutup. Ada sejak 2014, kampus ini terhitung sudah meluluskan lima angkatan.
AKN Kajen disiapkan pada 2014 sebagai rintisan perguruan tinggi negeri tingkat D2 selama lima tahun. Semua program pendidikan sudah dijalankan dan terselesaikan pada 2020. Semua mahasiswa sudah diwisuda.
Di tengah perjalanan, sempat ada rencana meningkatkan AKN Kajen menjadi politeknik atau tetap menjadi kampus D2. Direktur AKN Kajen Mujiyanto tak mengerti secara pasti mengapa akhirnya AKN Kajen justru dihentikan.
“Barangkali AKN-AKN di seluruh Indonesia banyak yang sudah tidak berjalan. Akhirnya dipukul rata tutup, baik yang sebetulnya masih bisa berjalan seperti AKN Kajen maupun yang memang sudah tak bisa jalan,” ungkapnya.
Mujiyanto hanya mengetahui, kini nasib AKN Kajen diserahkan dari pemerintah pusat ke perguruan tinggi pembina (Polban). Dengan harapan, AKN tetap bisa berjalan dengan skema Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU).
“Namun untuk kasus AKN Kajen tetap tidak bisa. Karena Polban bukan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Jadi tidak mungkin bisa melaksanakan PSDKU,” jelasnya.
Bahkan, sebagian dosen AKN Kajen, kini ditarik ke Polban. Mujiyanto menyebutkan, ada lima dosen. Yakni satu dosen teknik mesin, dua dosen teknik kimia, dan dua dosen informatika. “Yang lain karena tidak mau bergabung ke Polban, kini masih memilih tinggal di rumah,” ucapnya.
Sementara itu, aset kampus AKN Kajen yang berasal dari APBN, oleh Polban dihibahkan ke Institusi Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pekalongan. Aset itu berupa peralatan laboratorium. (nra/ida)
