RADARSEMARANG.COM, Kajen – Hingga Juni 2021 lalu, kasus stunting Kabupaten Pekalongan berada di angka 13,48 persen. Pada 2018, masih 32 persen. Kini Pemkab Pekalongan menggandeng beberapa lembaga untuk terus menuntaskan kasus stunting.
Dua lembaga digandeng. Yakni SEAMEO-RECFON (South East Asian Minister of Educational Organizational-Regional Centre for Food and Nutrition) dan Poltekes Kemenkes Yogyakarta. Mereka bersepakat akan mengatasi stunting dengan dua cara.
Pertama, melancarkan program Anakku Sehat dan Cerdas dengan pemberian edukasi panduan gizi seimbang. Kedua, program pengembangan masyarakat, pendidikan, dan penelitian di bidang pangan dan gizi.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyambut baik kerjasama itu. Ia mengatakan, sejauh ini angka kasus stunting di Kabupaten Pekalongan berangsur turun sejak 2018. Kala itu angkanya masih 32 persen. Tahun 2019 turun menjadi 21,43 persen.
Tahun 2020 turun lagi menjadi 15,81 persen. Tahun ini, hingga Juni lalu, menjadi 13,48 persen. “Dengan kerjasama ini kami yakin stunting akan terus turun dan bahkan insyaallah tuntas,” katanya.
Kerjasama itu, kata Fadia, juga merupakan wujud pihaknya berkomitmen menurunkan angka stunting. Sebab, lanjut dia, ke depan Kabupaten Pekalongan butuh sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat.
“Kami sadar itu tanggung jawab kami. Maka kami perlu mengupayakannya,” ucapnya. (nra/ton)