RADARSEMARANG.COM, Kajen – Pemkab Pekalongan tak akan mengalihkan anggaran (refocusing) sektor infrastruktur. Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menegaskan itu saat memaparkan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Fadia mengatakan, hal itu perlu ia lakukan karena pembangunan infrastruktur merupakan salah satu program prioritasnya. Terutama untuk perbaikan jalan. Ia memastikan, kepemimpinannya tak mau membedakan antara wilayah atas (pegunungan) dengan bawah (pesisir).
“Semua jalan di Kabupaten Pekalongan kami usahakan semaksimal mungkin halus dan baik. Maka untuk infrastruktur tidak ada refocusing,” tegasnya dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2021-2026 Kamis (29/7/2021).
Dalam berbagai kesempatan, Fadia memang kerap mengatakan kepemimpinannya ingin mewujudkan masyarakat “setara” atau sejahtera, adil, dan merata. Karena itu, Fadia ingin pembangunan di daerah atas juga terjadi di daerah bawah, begitu sebaliknya. “Maka kami sekarang tengah mempersiapkan itu. Untuk sektor infrastruktur ini kami akan total,” ucapnya.
Selain infrastruktur, dua program lain yang menjadi prioritasnya adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Ia menjanjikan akan menggratiskan dua sektor tersebut. Yakni pengobatan gratis di rumah sakit dan pendidikan gratis hingga SMA. “Kami tak mau sekolah negeri memungut biaya dari siswa. Entah itu biaya daftar ulang atau sumbangan apapun,” ucapnya.
Dalam bidang pengentasan pengangguran, Fadia akan menempuh cara dengan mempermudah izin pendirian pabrik. “Karena bisa menyerap tenaga kerja,” katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun mengatakan, apa yang disampaikan Fadia dalam RPJMD itu akan diteruskan ke DPRD. “Selanjutnya akan menjadi pembahasan di dewan sebelum ditetapkan sebagai peraturan daerah (perda),” jelasnya. (nra/ton)