RADARSEMARANG.COM, Kajen – Pintu tol Bojong, Kabupaten Pekalongan sudah selesai pembangunannya sejak sembilan bulan lalu. Namun hingga kini belum juga dibuka. Bahkan, kapan exit tol ini beroperasi, semakin tak jelas. Padahal Pemkab Pekalongan sudah menggadang-gadang exit tol ini bakal merangsang masuknya investasi di sepanjang Kecamatan Bojong – Kajen.
Exit tol ini terletak di dekat Pasar Bojong. Fisiknya sudah selesai 100 persen sejak Oktober 2020 silam. Rambu-rambu dan petunjuk arah pun sudah terpasang. Adanya exit tol ini membuat pemandangan di sekitarnya tampak berbeda. Warga Kabupaten Pekalongan, dan sekitarnya tentu paham.
Jalan di sekitar sana kini menggunakan beton, bukan aspal. Kini ada trotoar di tengah jalan yang membagi jalan itu menjadi beberapa simpangan. Untuk masuk maupun keluar exit tol, baik dari arah Wiradesa maupun Bojong. Jika malam, sebelum PPKM Darurat, di sekitar sana kini sangat terang. Semua itu mengonfirmasi, exit tol ini sudah selesai pembangunannya 100 persen.
Sejak tahap pembangunan, Pemkab Pekalongan sudah menggadang-gadang pintu tol ini akan merangsang laju pertumbuhan ekonomi. Investasi diprediksi akan lebih terserap. Terutama di wilayah Kecamatan Bojong hingga Kajen. Bahkan sampai ke Petungkriyono. Sebab, exit tol ini akan menjadi penghubung jalur perdagangan dari dan ke Banjarnegara dan daerah eks karesidenan Banyumas lainnya.
Benar, kini sudah masuk investasi besar di Kecamatan Wonopringgo, dekat Bojong. Pabrik sepatu ternama dunia akan berdiri di sana. Tepatnya di Desa Sampih.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Edy Herijanto pernah menyebut, nilai investasi pabrik itu mencapai Rp 1,9 triliun. “Dan akan menyerap banyak tenaga kerja lokal,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Tak hanya itu, ada pula rest area di Kecamatan Karangdadap. Dengan nilai investasi Rp 10 miliar.
Mantan Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti pada Oktober 2020 menyebut, 30 persen kios di rest area itu akan diisi UMKM lokal. “Baik kuliner maupun oleh-oleh, seperti batik dan produk konveksi lainnya,” ucapnya kala itu.
Dibukanya Exit Tol Bojong juga telah dinantikan para pelaku bisnis jasa pengiriman barang. Pasalnya, pintu tol itu akan mempercepat pengiriman barang ke dan dari Banjarnegara. Seorang kurir salah satu penyedia jasa pengiriman barang Hartono mengatakan, sangat berharap exit tol itu segera dioperasikan. “Bagi kami, itu akan meringankan perjalanan,” katanya.
Namun hingga kini, belum jelas dan belum pasti kapan Exit Tol Bojong akan mulai beroperasi. Saat proses pembangunan berjalan, PT Pemalang-Batang Tol Road (PBTR) sempat merencanakan membuka exit tol ini pada Desember 2020. Saat itu, mereka menyebut untuk menyambut libur natal 2020 dan tahun baru 2021. Nyatanya, rencana itu tidak terealisasi.
Awal 2021, rencana serupa muncul kembali. Kala itu, Pemkab Pekalongan ikut mengusulkan Exit Tol Bojong beroperasi pada Februari 2021. Namun juga tak terealisasi.
Pada April 2021, Kasi Pelayanan PBTR Nurudin Zakaria menyebut pembangunan sudah selesai 100 persen. Namun pembukaan Exit Tol Bojong harus menunggu SK Tarif dari Kementerian PUPR turun. Meski demikian, pihaknya juga tak bisa memastikan kapan SK itu turun. “Kami juga tidak tahu kapan waktunya,” ungkap dia.
Hingga kini, kabar itu belum berkembang. Pembukaan Exit Tol Bojong masih menunggu SK Tarif.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq pada awal kepemimpinannya sempat mengatakan akan mengupayakan Exit Tol Bojong cepat dibuka. Namun belakangan Fadia mengatakan, pembuka exit tol tersebut bisa makin mundur karena PPKM Darurat.
“Setelah kami koordinasi dengan banyak pihak, termasuk kepolisian, ternyata lebih baik niat mengupayakan cepat buka itu kami urungkan. Mengingat situasi sedang seperti ini, dan kini banyak exit tol juga yang malah ditutup sementara,” ucapnya. (nra/aro)