RADARSEMARANG.COM, Kajen – Nur Khamid, 43, dan istrinya bisa tersenyum riang. Keduanya dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil rapid antigen di puskesmas. Mereka bisa kembali ke perantauan sesuai rencana. Semenyata itu, nasib berbeda dialami tiga pemudik warga Kecamatan Kandangserang. Karena dinyatakan positif, mereka harus menunda jadwal balik.
Sejak Selasa (18/5/2021), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan menggelar tes rapid antigen bagi pemudik yang akan kembali ke perantauan. Program itu juga berlaku bagi santri yang hendak kembali ke pondok pesantren di luar kota. Tes ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Nur Khamid dan istri mengikuti tes tersebut di Puskesmas Kedungwuni I. Mereka adalah warga Desa Kewayangan, Kedungwuni. Sudah bertahun-tahun merantau ke Jakarta. Mengikuti tes rapid antigen karena hendak kembali ke Jakarta. Apalagi, kata Khamid, ketua RT di tempat tinggalnya di Jakarta sudah menghubungi. “Sudah diwanti-wanti Pak RT, kalau kembali ke Jakarta harus bawa surat keterangan negatif Covid-19,” kata Khamid di lokasi tes kemarin.
Ia dan istri tampak riang karena hasil tes rapid mereka negatif. Saking gembiranya, mereka memamerkan bukti hasilnya ke wartawan koran ini. “Iya, Alhamdulillah. Kami bisa berangkat ke Jakarta nanti malam (19/5/2021),” ucap Khamid.
Di Kecamatan Kandangserang, tiga pemudik terpaksa menunda keberangkatan kembali ke perantauan. Sebab, kata Danramil Kandangserang Lettu Inf Jumarno, dari 62 orang yang mengikuti tes, ketiganya dinyatakan positif.”Masing-masing warga Desa Loragung, Tajur, dan Bodas,” katanya usai memantau kegiatan rapid antigen pemudik di Puskesmas Kandangserang, Selasa (18/5/2021).
Karena itu alih-alih bisa kembali ke Jakarta sesuai rencana, ketiganya kini harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. “Ya mereka harus menunda keberangkatan ke perantauan,” jelas Jumarno.
Terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwi Antoro mengatakan program itu digelar di semua puskesmas. Hingga Rabu (19/5/2021), telah terdata 120-an pemudik mengikuti tes. “Silakan dimanfaatkan. Agar pemudik bisa masuk kembali ke wilayah perantauannya,” pesannya. (nra/lis)