RADARSEMARANG.COM, Kajen – Sebuah gudang gas elpiji di Paesan Utara, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, terbakar Minggu (9/5/2021). Api melalap semua isi gudang. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka. Peristiwa terjadi sesaat setelah penghuni meninggalkan rumah untuk ngabuburit.
Informasi dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pukul 18.00. Gudang tersebut milik keluarga besar Haji Afdol. Berlokasi di Gang Kenanga 3, Nomor 55. Di gudang itu juga keluarga besar ini membuka pangkalan gas elpiji 3 kilogram. Beruntung saat kejadian tidak ada tabung gas isi di sana. Semua sudah terdistribusikan sejak siang.
“Semua lampu juga sudah kami matikan sebelum kami keluar untuk ngabuburit. Tidak ada kompor, karena itu gudang,” kata Eti Kurniasih, anak Haji Afdol.
Gudang tersebut satu lokasi dengan rumah utama keluarga. Jaraknya hanya terpaut sekitar 4-5 meter. Di rumah utama itulah Eti Kurniasih dan keluarganya tinggal.
Menurutnya, beberapa bulan lalu pernah terjadi korsleting di salah satu lonceng listrik gudang. Namun sudah ditangani PLN. Kebakaran malam itu, disinyalir juga karena korsleting listrik. “Padahal waktu itu PLN bilang sudah aman,” kata Eti.
Menurut saksi mata Jannah, kobaran api sangat tinggi. Ia menyaksikan itu usai buka puasa. Ia kemudian mengabari Eti Kurniasih lewat telepon. “Saya habis buka puasa mau duduk di teras, buka pintu kok api sudah tinggi,” ucapnya.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran diturunkan. Ketika wartawan koran ini tiba di lokasi, proses pemadaman masih berlangsung. Petugas dibantu warga membobol eternit karena api masih ada di langit-langit rumah. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 19.15.
Menurut salah seorang petugas Prapno, mobil pemadam kebakaran sempat kesulitan masuk gang. “Mobil terhalang gapura gang. Akhirnya dibongkar oleh warga. Namun dipasang kembali karena bukan permanen,” kata Prapno.
Kapolsek Kedungwuni AKP Arisun yang berada di lokasi mengatakan, dugaan kuat penyebab kebakaran itu ialah korsleting listrik. “Tidak ada korban jiwa maupun luka. Kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta,” ujarnya. (nra/zal)