30 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Sejak Jadi Siswa SMA, Baru Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Sekolah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kajen – Siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Kedungwuni antusias mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Hujan tak halangi mereka berangkat ke sekolah. Tercatat, semua siswa hadir saat gelombang pertama kemarin.

SMA Negeri 1 Kedungwuni merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Pekalongan yang ditunjuk Pemprov Jateng melaksanakan uji coba PTM. Kemarin, uji coba itu mulai dilaksanakan. Hujan pagi kemarin tak menyurutkan para siswa untuk hadir. “Karena sudah ingin sekali masuk sekolah dan berjumpa dengan teman-teman,” kata salah seorang siswa asal Kecamatan Wonopringgo Annisa Putri Auliya.

Dari rumah Annisa berangkat naik sepeda motor. Hujan sudah turun sejak sebelum ia berada di rumah. Tetapi itu tidak membunuh semangatnya untuk kali pertama masuk sekolah. “Saya kelas 10. Jadi sejak resmi jadi siswa SMA ini, saya belum pernah merasakan gedung sekolah ini. Ini kali pertama,” ujarnya.

Dalam uji coba PTM kali ini, sesuai aturan SMA Negeri 1 Kedungwuni hanya memberangkatkan tiga kelas. Semuanya kelas 10. Kepala Sekolah Sugeng menjelaskan, itu pihaknya pilih karena siswa kelas 10 sama sekali belum mengenal gedung sekolah. “Jadi sekalian mengenalkan mereka kepada guru-guru, gedung sekolah, dan sarprasnya,” kata Sugeng.

Dalam aturan, lanjut dia, total jumlah siswa dalam pelaksanaan uji coba PTM hanya antara 70-110 siswa. Di dalam kelas, jumlah siswa hanya boleh 50 persen dari jumlah sebenarnya. Selain itu, imbuh Sugeng, durasi pelaksanaan hanya empat jam mulai pukul 07.00. Itu pun harus dibagi dua gelombang.

Pemerintah Kota Pekalongan juga mulai menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Para siswa ternyata cukup antusias untuk sekolah. “Alhamdulillah senang sekali bisa kembali berangkat sekolah, bertemu dengan teman-teman dan bapak ibu guru lagi,” ucap salah satu murid kelas VII SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Elisa.

Menurutnya, dengan belajar langsung di sekolah sangat membantunya mengatasi kendala pembelajaran secara daring selama ini. Selain terbebas dari beban kuota internet, juga bisa langsung belajar dengan guru. Sebab selama ini saat belajar secara daring, sering ketinggalan pembelajaran dari guru karena tidak ada kuota. “Kalau belajar langsung, jika tidak paham bisa tanya langsung ke guru atau teman,” serunya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kota Pekalongan Runtut Wijiasih menuturkan, meski persiapan pelaksanaan uji coba PTM ini sedikit mendadak, namun pihaknya bersyukur segala pemenuhan prosedur protokol kesehatan dan pemberitahuan izin orang tua murid untuk kegiatan penyelenggaraan tatap muka siswa dapat dipersiapkan secara matang. Sebelum pelaksanaan uji coba PTM ini, pihaknya sudah mengirimkan permohonan perizinan ke orangtua murid. Sebanyak 96,4 persen dari mereka setuju PTM, dan sisanya 3,6 persen tidak setuju. “Yang tidak setuju tetap kami fasilitasi pembelajaran secara daring,” paparnya. (nra/han/ton)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya