RADARSEMARANG.COM, Kajen – Para penghobi mobil off-road remot kontrol atau RC Adventure saling unjuk kebolehan di Kabupaten Pekalongan. Para penghobi ini menguji mobil RC mereka di Linggo Asri yang mirip dinilai mirip medan sungguhan.
Para penghobi ini datang dari berbagai daerah di Jateng-DIJ. Ada beberapa yang datang dari Jawa Barat hingga Papua. Dalam rangka fun race bertajuk Training Explorer Pekalongan di objek wisata Linggo Asri Minggu (28/3/2021). “Total ada 106 orang peserta dengan mobil RC mereka masing-masing,” kata Civic, Ketua Komunitas Pekalongan RC Adventure (Percad) sekaligus ketua panitia.
Kegiatan sengaja digelar di Linggo Asri karena rintangan dan tantangan medan di sana mirip dengan medan off-road sungguhan. Tanah berlumpur, banyak batu, dan terjal. Meski bukan ajang kejuaraan, panitia mendesain rute trek sepanjang 3 kilometer. “Ndilalah tadi juga diguyur hujan, medan jadi berair. Makin menantang,” sambungnya.
Tak hanya mencari medan yang mirip sungguhan, penghobi juga mengendalikan mobil RC seperti aslinya. Saat wartawan koran ini mengamati, penghobi pantang menggunakan bantuan tangan saat mobil RC mereka kesulitan menanjak, selip roda, bahkan terjungkal. Tak jarang penghobi juga terpeleset saat mengikuti laju mobil RC-nya karena medan yang licin. “Kalau pakai tangan, tidak asyik. Harus seperti aslinya,” ucap Civic.
Saat ada mobil RC kesulitan menanjak, mobil RC lain membantu. Mobil RC ini dilengkapi tali penarik (winch). Winch ini, jelas Civic, yang digunakan penghobi untuk membantu mobil RC lain yang tengah kesulitan menanjak atau mengalami selip roda. “Pokoknya kami bikin semirip mungkin dengan aslinya,” katanya.
Harga mobil RC off-road ini, lanjut Civic, beragam. Memang tergolong mahal. Paling murah Rp 3 juta. “Itu masih standar. Biasanya penghobi selalu meng-upgrade mobil RC mereka sampai puluhan juta,” sebutnya.
Iwan, salah seorang peserta asal Kopeng, Kabupaten Semarang, merasa puas mengikuti kegiatan itu. Sudah hampir sepuluh tahun ia menggeluti hobi itu. Latar belakangnya bukan pemain off-road sungguhan. “Malah karena tidak kesampaian jadi pemain off-road sungguhan, saya lampiaskan ke hobi ini,” ungkapnya.
Hobi itu ia geluti karena bisa mengasah kecerdasannya memecahkan masalah. Terutama saat mobil RC-nya mengalami kendala di medan tertentu. “Kan tidak boleh pakai bantuan tangan, jadi ya bagaimana saya harus pandai-pandai memainkan remot,” ujarnya. (nra/ton)