RADARSEMARANG.COM, Kajen – Program ketahanan pangan yang digagas Dandim 0710 Pekalongan dipuji para petani. Kemarin panen raya perdana di Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar. Proses menggarap lahan hingga panen raya itu dilakukan petani tanpa jeratan tengkulak.
Panen raya di Sidomukti sebagai pilot project sekaligus sosialisasi program. Dilaksanakan di sawah milik pemerintah desa setempat. Seluas 16 hektare.
Saat proses panen, salah seorang anggota TNI ikut naik ke traktor panen padi (kombet). Dandim 0710 Pekalongan Letkol CZI Hamongan Lumban Toruan ikut menyaksikan.
“Program ini untuk memutus mata rantai ketergantungan dengan tengkulak,” katanya.
Ia menggandeng perusahaan pupuk dan bank daerah sebagai lembaga permodalan. Petani bisa mengajukan pinjaman tanpa bunga khusus untuk menggarap sawah.
Tak hanya itu, Dandim telah menunjuk salah satu tempat penggilingan padi (rice mill) khusus untuk program ini. Biaya menggiling padi bisa dibayar setelah petani menjual hasil panen. “Jadi program ini bukan hanya untuk prapanen, tetapi juga setelah panen,” tuturnya.
Acara tersebut juga dihadiri gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari berbagai kecamatan. Yusuf, petani perwakilan Gapoktan Tirto mengaku tertarik dengan program tersebut. Katanya, selama ini petani selalu berhadapan dengan permainan harga tengkulak saat panen raya.”Kartu tani yang disiapkan pemerintah juga tidak menolong,” ungkapnya. (nra/lis)