RADARSEMARANG.COM, Kajen – Pemkab Pekalongan sejauh ini baru mewacanakan dua alternatif untuk kapan memberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dua alternatif itu yakni menunggu vaksinasi guru atau uji coba PTM dengan sistem mikrozonasi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan Siti Masruroh mengatakan, pihaknya sudah mengajukan nota dinas ke bupati untuk dilaksanakannya PTM. Nota tersebut berisi permohonan uji coba PTM dengan sistem mikrozonasi. “Kami mengajukannya juga dengan permohonan uji coba itu dikaji terlebih dahulu oleh Satgas Covid-19,” katanya kemarin.
Ia menjelaskan, pemberlakuan PTM ada di tangan Pemkab Pekalongan, dalam hal ini bupati. “Untuk itu bisa konfirmasi ke Asisten Pemerintahan,” katanya.
Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Kabupaten Pekalongan Totok Budi Mulyanto menjelaskan, bupati telah merespons permohonan dari Dindikbud. Namun, bupati memang belum mengabulkan permohonan itu karena berbagai pertimbangan. “Salah satunya karena dari gubernur juga belum memberi lampu hijau karena ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” jelasnya.
Karena itu, lanjut Totok, sejauh ini baru muncul dua alternatif tadi. Namun soal waktu memang belum dapat dipastikan. Alternatif pertama, vaksinasi guru menunggu keputusan dari Dinas Kesehatan. “Karena ini kaitannya dengan skala prioritas vaksinasi,” ucapnya.
Sementara alternatif kedua, yakni uji coba mikrozonasi harus mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya karena bencana yang tengah melanda Kabupaten Pekalongan. Jika memaksa diberlakukan uji coba mikrozonasi, kata Totok, berpotensi menimbulkan kecemburuan. “Masih ada beberapa wilayah yang banjir. Kalau yang banjir tidak diadakan uji coba PTM, ini bisa cemburu,” jelasnya. (nra/ton)
