RADARSEMARANG.COM, Kajen – Banjir belum benar-benar surut. Dua pompa pembuangan air di Wonokerto malah rusak. Hanya satu yang masih berfungsi. Hal ini membuat genangan tak lekas surut, meski belakangan hujan tak sering turun.
Pompa air yang terletak di rumah pompa Kecamatan Wonokerto itu di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Belum diketahui secara pasti kapan dua pompa itu rusak.
“Saya ke sana Selasa (23/2/2021) sore, ternyata dua pompa rusak,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi kemarin.
Asip mengatakan, keberadaan pompa itu penting. Pasca-dijebolnya tanggul oleh warga beberapa hari lalu, ditambah saat semua pompa berfungsi, banjir di Wonokerto surut signifikan. “Surut sekitar 25 sentimeter dari semula paling tinggi 80 sentimeter,” ujar Asip.
Hingga sore kemarin, banjir di Wonokerto dan titik banjir di kecamatan lain belum benar-benar surut. Namun jumlah pengungsi berangsur berkurang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat merilis per kemarin pukul 12.00, total jumlah pengungsi 3325 jiwa. Per Senin (22/2/2021) jumlah pengungsi di angka 4237 jiwa.
Asip telah meminta BBWS memperbaiki dua pompa tersebut. Kemarin perbaikan sudah mulai dilakukan. Pihaknya juga akan memasang pompa-pompa baru di kawasan permukiman. “Kami pasang sambil menunggu perbaikan selesai. Semoga membantu banjir segera surut,” harapnya.
Warga Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto Ghofar mengatakan, banjir di kampungnya sudah mulai surut. Hingga sore kemarin, tinggi genangan sudah setinggi betisnya. “Sejak tanggul Wonokerto dijebol genangan surut. Sebelumnya hampir seperut,” ungkapnya.
Ia mendengar informasi rusaknya dua pompa. Berharap segera diperbaiki. “Biar segera surut dan kami beraktivitas normal kembali,” harapnya. (nra/lis)